Inflasi Turki Turun untuk Pertama Kalinya Sejak Mei 2021

CNN Indonesia
Senin, 05 Des 2022 20:05 WIB
Inflasi bulanan Turki menurun pada November untuk pertama kalinya sejak Mei 2021. Penurunan inflasi ini terjadi jelang pemilihan presiden Turki.
Inflasi bulanan Turki menurun pada November untuk pertama kalinya sejak Mei 2021. Penurunan inflasi ini terjadi jelang pemilihan presiden Turki. (AFP PHOTO / Yasin AKGUL).
Jakarta, CNN Indonesia --

Inflasi bulanan Turki menurun pada November untuk pertama kalinya sejak Mei 2021. Penurunan inflasi ini terjadi jelang pemilihan presiden Turki, Juni tahun depan.

Menurut Badan Statistik Negara TUIK, inflasi turun menjadi 84,39 persen setelah pada Oktober mencapai 85,51 persen.

Sementara, jika dibandingkan pada Mei 2021, inflasi Turki berada di level terendah pada 16,6 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erdogan pun telah menyatakan bahwa ia fokus pada pertumbuhan ekonomi. Ia meyakinkan akan menempuh segala cara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, baik melalui pinjaman murah maupun dukungan negara lain.

"Kita akan segera menyaksikan penurunan inflasi yang cepat dan kita akan melihat bersama bahwa skenario kotor yang dibangun di atas masalah ini akan dirobek dan dibuang," kata Erdogan akhir pekan lalu, dilansir dari AFP, Senin (5/12).

Menurut Erdogan, inflasi di Turki terjadi akibat lonjakan harga pangan dan energi global yang disebabkan invasi Rusia ke Ukraina.

Lebih jauh, kondisi perekonomian Turki kini menjadi batu sandungan utama dalam perjalanan Erdogan menuju tiga dekade kekuasaannya sebagai presiden.

Maklum, peringkat penerimaan Erdogan makin menurun ketika dia memulai eksperimen ekonomi yang tidak biasa tahun lalu. Kala itu ia mencoba menurunkan harga konsumen yang sangat tinggi dengan menurunkan biaya pinjaman.

Sementara, eksperimen itu berlawanan dengan teori ekonomi konvensional yang dianut oleh hampir setiap negara besar lainnya.

Tak hanya itu, Lira Turki pun mulai merosot akibat konsumen bergegas membeli dollar dan emas untuk melindungi simpanan mereka.

Fenomena itu kemudian diikuti harga impor seperti minyak dan gas yang melonjak. Akibatnya, tercipta spiral inflasi yang diumpani oleh bank sentral dengan terus menurunkan suku bunga.

[Gambas:Video CNN

(cfd/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER