Harga minyak dunia turun lebih dari 3 persen pada Senin waktu AS atau Selasa (6/12) pagi WIB. Penurunan harga minyak terjadi usai data sektor jasa AS menimbulkan kekhawatiran bahwa The Fed dapat kembali mengerek kebijakan moneternya.
Mengutip Reuters, harga minyak mentah Brent berjangka turun US$2,89 atau 3,4 persen menjadi US$82,68 per barel.
Sedangkan, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun US$3,05 atau 3,8 persen menjadi US$76,93 per barel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aktivitas industri jasa AS secara tak terduga meningkat pada November dengan ketenagakerjaan pulih kembali.
Hal ini disinyalir menawarkan lebih banyak bukti bahwa ekonomi Negeri Paman Sam tidak seburuk yang diperkirakan di tahun depan, resesi.
Data positif ini juga berpeluang membuat bak sentral AS (The Fed) memperlambat intensitas kenaikan suku bunga acuan.
Meski begitu, harga minyak masih berpeluang kembali menguat. Pasalnya, OPEC+ tetap sepakat untuk memangkas produksi sebesar 2 juta barel per hari (bpd) dari November hingga 2023.
"Keputusan itu tidak mengherankan, mengingat ketidakpastian di pasar atas dampak larangan impor minyak mentah Rusia ke UE 5 Desember dan pembatasan harga G7," kata Ann-Louise Hittle, wakil presiden konsultan Wood Mackenzie.
Selain itu, kelompok produsen tengah menghadapi risiko penurunan permintaan dari potensi pelemahan pertumbuhan ekonomi global dan kebijakan nol covid di China.