Penyaluran Kredit di Sumut Capai Rp224,31 Triliun
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 5 Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) mencatat penyaluran kredit dan pembiayaan oleh bank di Sumatera Utara (Sumut) sebesar Rp224,31 triliun atau tumbuh 1,76 persen (yoy).
Adapun struktur kredit terdiri dari 70,93 persen kredit produktif dan 29,07 persen kredit konsumtif.
"Pertumbuhan kredit tersebut ditopang oleh kredit investasi bank umum yang bertumbuh 9,46 persen yoy menjadi Rp61,46 triliun dan kredit kepemilikan rumah tinggal yang bertumbuh 10,14 persen yoy menjadi Rp20,38 triliun," kata Kepala OJK Kantor Regional (KR) 5 Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Yusup Ansori, Jumat (16/12).
Jika dibandingkan dengan tren historis dari Desember 2021 yang lalu, tambahnya, kredit investasi justru mengalami kontraksi yang paling dalam. Hal ini menunjukkan sektor dunia usaha di Sumut sudah bergerak pulih dan mulai melakukan ekspansi usaha yang signifikan.
"Di saat kredit dapat didorong untuk bertumbuh, profil risiko perbankan juga tetap dapat dijaga dengan baik, tercermin dari rasio NPL gross yang turun hingga di bawah 3 persen, yaitu sebesar 2,48 persen," ucapnya.
Peningkatan penyaluran kredit dan dukungan finansial terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi aspek penting bukan hanya dalam mendukung pemulihan ekonomi, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat mengingat bahwa sektor UMKM menyerap 97 persen tenaga kerja secara nasional.
"Hal tersebut juga yang menjadi salah satu dasar bagi OJK dalam menempatkan UMKM sebagai salah satu kategori usaha berkelanjutan sesuai POJK Keuangan Berkelanjutan (POJK Nomor 51/POJK. 03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik)," ucap Yusup.
Sejak pandemi covid-19 terjadi, sektor UMKM mengalami penurunan kinerja hingga Desember 2020 yang menyebabkan peningkatan tingkat pengangguran secara masif. Akhirnya pada awal 2021, kredit UMKM mulai meningkat dan terus bertumbuh pesat terutama selama tahun 2022.
"Hal ini terlihat dari share kredit UMKM terhadap total kredit yang terus meningkat setiap tahunnya, mulai dari 26,8 persen pada 2020, 31,07 persen pada 2021, dan sebesar 32,11 persen pada Oktober 2022. Angka tersebut sudah melebihi angka 30 persen yang merupakan target share kredit UMKM nasional yang ditetapkan oleh presiden RI," terang Yusup.