BPJS Ketenagakerjaan Bersuara soal 800 Ribu Buruh di PHK Oktober 2022

CNN Indonesia
Selasa, 20 Des 2022 17:30 WIB
BPJS Ketenagakerjaan Bersuara soal 800 Ribu Buruh di PHK Oktober 2022. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

BPJS Ketenagakerjaan buka suara terkait klaim pengusaha bahwa 800 ribu buruh industri padat karya sudah terkena PHK per Oktober 2022 kemarin.

Asisten Deputi Humas Budi Hananto mengakui angka PHK memang naik belakangan ini. Hal ini bisa dilihat dari peningkatan pencairan manfaat jaminan kehilangan pekerjaan (JKP) pada Oktober 2022 yang sampai 105 persen dibanding bulan sebelumnya.

Hal itu katanya, berbanding terbalik jika dibandingkan pada November 2022 yang justru pencairannya turun 13 persen dibanding bulan sebelumnya.

"Terjadi peningkatan jumlah penerima manfaat JKP sebesar 105 persen pada Oktober jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Sementara itu untuk November, jumlah penerima manfaat mengalami penurunan sebesar 13 persen dibandingkan Oktober," kata Budi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (20/13).

Meski demikian, ia menyebutkan peningkatan klaim JKP ini bukan akibat kenaikan angka PHK massal yang terjadi baru-baru ini. 

Sementara itu berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan, terdapat 2.169 orang yang mengklaim JKP pada Oktober 2022. Sebulan setelahnya, terdapat 1.888 orang yang mengambil manfaat JKP.

Angka ini terbilang jauh jika dibandingkan dengan September yaitu hanya 1.056 orang yang mengklaim JKP. Jika diakumulasikan sejak Januari-November 2022, terdapat 8.759 penerima manfaat dengan total klaim sebesar Rp34,13 milyar.

Sementara, jumlah klaim program Jaminan Hari Tua (JHT) yang masuk pada November meningkat 11 persen dari Oktober 2022.

"Pada program JHT, jumlah kasus klaim pada November 2022 sebanyak 3 juta kasus atau meningkat 11 persen dari Oktober, dengan nominal Rp39 triliun atau meningkat 9 persen jika dibandingkan Oktober," ungkapnya.

Wakil Ketua KADIN Shinta Kamdani sebelumnya mengklaim industri padat karya seperti pabrik sepatu telah mem-PHK 800 ribu orang pada Oktober lalu.

Klaim itu, sambungnya, berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan.

"Kalau (pabrik) sepatu sudah kasih angka-angkanya persis, turun sampai hampir 40 persen lebih, PHK-nya sudah terjadi. Kalau dikatakan PHK belum terjadi, lihat saja data BPJS deh, BPJS mengatakan sampai Oktober aja sudah 800 ribu lebih," kata Shinta dalam acara 'Outlook Perdagangan Indonesia Tahun 2023' di Jakarta.



 

(cfd/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK