Pabrik mobil listrik Tesla milik Elon Musk dilaporkan bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) lagi pada kuartal pertama 2023.
Mengutip Reuters yang melansir berita dari Electrek.co, Tesla dilaporkan telah memberi tahu para karyawannya mengenai gelombang PHK lanjutan.
Selain itu, sumber tersebut mengklaim Tesla bakal menghentikan perekrutan karyawan untuk sementara waktu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski belum ada pernyataan resmi dari Tesla terkait kabar tersebut, disinyalir PHK lanjutan disebabkan karena investor prihatin dengan sikap Elon Musk dalam mengelola Twitter, platform media sosial yang diakuisisinya pada Oktober lalu seharga US$44 miliar.
Selain itu, analis Tesla juga memangkas target harga saham mereka karena khawatir pelemahan permintaan dari China bakal membebani pengiriman kendaraan listrik (EV) tahun depan.
Sebelumnya, Musk sempat mengatakan pada Juni lalu, Tesla akan mengurangi tenaga kerjanya sekitar 10 persen dalam tiga bulan ke depan.
Pada bulan yang sama, Tesla memberhentikan ratusan pekerja khusus tim autopilot setelah menutup pabrik pembuat kendaraan listrik (EV) di California, Amerika Serikat.
Karyawan yang terkena dampak baru diinformasikan pada Selasa, (28/6) waktu setempat atau bertepatan dengan hari ulang tahun Elon Musk.
Menurut sumber yang dikutip Strait Times, ini merupakan PHK karyawan terbesar yang pernah terjadi di perusahaan tersebut.
Tim di kantor San Mateo ditugaskan untuk mengevaluasi data kendaraan pelanggan terkait dengan fitur bantuan pengemudi Autopilot dan melakukan pendataan.
Sumber tersebut juga mengatakan ada sekitar 200 pekerja yang terkena PHK. Kebanyakan karyawan yang dipecat adalah spesialis anotasi data yang berstatus karyawan tetap maupun kontrak.
Kantor Tesla di San Mateo diketahui memiliki 350 karyawan, beberapa di antaranya telah dipindahkan ke fasilitas terdekat. Mereka bertugas melabeli gambar untuk mobil dan lingkungan yang mereka navigasikan, seperti rambu jalan dan jalur lalu lintas.
Upaya perampingan ini berfokus pada area yang tumbuh terlalu cepat. Beberapa pekerja dan insinyur diketahui telah diberhentikan dan dalam beberapa kasus, karyawan yang baru bekerja beberapa minggu juga terkena pemecatan.