Sementara itu, Associate Director PT. Universal Broker Indonesia Sekuritas Hadrian memproyeksikan IHSG akan melemah pada pekan ini. Ia mengatakan IHSG saat ini telah menembus support dan rebound Jumat (6/1) lalu masih belum di atas level support line yang ditembus.
"Area range support IHSG adalah 6.481-6.560. Peluang menguat terbatas apabila menembus resistance high hari Jumat di 6.709, dengan resistance berikutnya di area 6.900," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sentimen dalam negeri yang akan memengaruhi pergerakan saham yaitu banyaknya saham-saham yang IPO akan membawa peningkatan likuiditas pasar modal dan animo masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal. Tercatat, ada sekitar 11 emiten akan listing di bulan ini.
Hadrian mengatakan sentimen dari dalam negeri lainnya yaitu adanya pembagian dividen interim saham bigcap yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BBRI sebesar Rp57 per lembar saham dengan nilai Rp8,63 triliun menjadi sentimen pengungkit jangka pendek BBRI bagi investor.
Sementara sentimen luar negeri yang akan memengaruhi IHSG pekan ini yakni penguatan pasar global AS yang merespons data tenaga kerja Non Farm Payroll (NFP) sebesar 223 ribu pada Desember 2022, lebih rendah dari November sebesar 256 ribu.
Sementara tingkat pengangguran turun menjadi 3,5 persen di Desember 2022, dibanding 3,6 di November 2022.
Hadrian menambahkan dengan data Purchasing Manager's Index (PMI) yang menurun pada Desember 2022 menjadi 49,6 persen dibanding 56,5 persen dari bulan sebelumnya maka kontraksi sektor non manufaktur terjadi.
"Hal ini memberikan sentimen kurang baik bagi pasar modal karena peluang The Fed menaikkan suku bunga menjadi lebih besar dan dapat berdampak pada outflow dana Foreign dari pasar modal Indonesia," ujarnya.
Hal ini didukung data RTI dengan Net Foreign Sell Year To date tahun 2023 sudah mencapai Rp1,69 triliun.
Dalam keadaan seperti itu, ia merekomendasikan sektor basic materials yang sudah memberikan sinyal penguatan dari level support-nya di 1.200. Kemudian sektor energi yang juga memiliki peluang penguatan terbatas karena tingginya harga batu bara dan permintaan tinggi dari China.
Namun perlu dicermati perkembangan kebijakan China untuk pelonggaran larangan impor batu bara dari Australia yang menjadi sentimen negatif seminggu terakhir.
Sejumlah saham yang direkomendasikan Hadrian adalah PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dengan trading buy area entry 810-820, area target 885-915, dan area support 750-775.
Saham kedua adalah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) dengan speculative buy area entry 6.900-7.000, area target 7.650-8.000, dan area support 6550-6700.
Ia juga merekomendasikan salah satu saham sektor keuangan yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BBRI dengan speculative buy area entry 6.900-7.000, area target 7.650-8.000, dan area support 6.550-6.700.