REKOMENDASI SAHAM

Pilihan Saham Pekan Ini, Hindari Sektor Energi Lanjut Lirik Properti

CNN Indonesia
Senin, 06 Feb 2023 06:45 WIB
Analis menyarankan untuk menghindari saham sektor energi dan melirik properti pada pekan ini.
Analis menyarankan untuk menghindari saham sektor energi dan melirik properti pada pekan ini. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari).
Jakarta, CNN Indonesia --

Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup di level 6.911 pada Jumat (3/2). Indeks saham menguat 21,60 poin atau plus 0,31 persen dari perdagangan sebelumnya.

Dalam sepekan terakhir, IHSG tercatat melemah dua kali dan menguat tiga kali. Secara akumulatif, perdagangan menguat 1,16 persen.

Tercatat investor asing melakukan jual bersih (net sell) minus Rp460 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelaksana Harian Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono mengungkapkan peningkatan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa sebesar 10,61 persen menjadi Rp10,73 triliun dari Rp9,70 triliun pada pekan sebelumnya.

Menurutnya, kapitalisasi pasar bursa juga mengalami peningkatan 0,07 persen menjadi Rp9.510 triliun dari Rp9.504 triliun pada pekan sebelumnya.

"Volume transaksi harian bursa mengalami perubahan sebesar 7,41 persen menjadi 18,61 miliar saham dari 20,10 miliar saham pada penutupan pekan yang lalu," kata Yulianto dikutip dari situs IDX, Jumat (3/2).

Associate Director PT Universal Broker Indonesia Sekuritas Hadrian Maynard Taslim menilai IHSG berpotensi untuk kembali menguat dengan koreksi terbatas lebih dulu. Sebab, pekan lalu pasar modal gagal menembus level 7.000.

Menurutnya, para investor dapat mengamati level support IHSG di area sekitar MA20 hingga MA50 yakni rentang 6.779-6.829. Sedangkan, level resistance di area 6.933-6.953. Nantinya, IHSG akan berpotensi menguat lebih lanjut jika bertahan di atas level 7.000.

Sejumlah sentimen yang dapat mempengaruhi bursa dari dalam negeri adalah data inflasi yang melambat lebih dalam dari perkiraan yakni 5,28 persen secara tahunan di 2023. Sementara, pada Desember 2022 inflasi mencapai 5,51 persen.

"Investor juga menyambut data positif dari Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia yang menunjukkan sektor manufaktur masih di zona ekpansif," ujar Hadrian ketika dihubungi CNNIndonesia.com, Minggu (5/2).

Hal ini ditunjukkan melalui data PMI pada Januari 2023 yang tercatat naik menjadi 51,3 dari sebelumnya 50,9 di Desember 2022.

Tak hanya itu, Hadrian melansir data dari Trading Economic yang memperlihatkan mayoritas harga komoditas bergerak melemah dengan data minyak mentah (crude oil) turun 3,28 persen ke level US$73,39 per barel.

Sedangkan, harga batu bara (coal) terkoreksi 0,8 persen di level 245 per ton, emas (gold) koreksi 2,48 persen di level 1.864 per troy ounce, dan nikel melemah 3,99 persen ke level 28.427.

Berdasarkan sentimen itu, Hadrian merekomendasikan investor untuk menghindari sektor energi. Sebab, menurutnya, sektor ini telah menembus support-nya di level 2.141 dan berpeluang menguji level support berikutnya di area 2.021-2.052.

Selain itu, sektor yang saat ini sedang rawan koreksi adalah konsumer non-cyclical. Penyebabnya adalah saham-saham rokok seperti GGRM dan HMSP yang telah reli signifikan pada pekan lalu.

"Sektor yang perlu dicermati pekan ini adalah properti yang berpeluang melanjutkan penguatannya ditopang kebangkitan saham-saham real estat dan konstruksi," paparnya.

Tiga emiten rekomendasi Hadrian adalah EMTK, BSDE, dan PWON untuk trading buy.

Bergantung Sikap The Fed

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER