
TAIPAN
Mukesh Ambani, Anak Penjual Benang yang Kini Berharta Rp1.350 T

Mukesh Ambani kini menduduki kembali singgasana orang terkaya di India, sekaligus yang paling tajir se-Asia. Tahun lalu, Mukesh didepak oleh taipan India lainnya, Gautam Adani yang melejit ke urutan pertama.
Namun, awal Februari lalu Adani kehilangan lebih dari US$107 miliar atau setara Rp1.605 triliun (asumsi kurs Rp15.000 per dolar AS). Kekayaan crazy rich India ini susut banyak usai dituduh melakukan pencucian uang dalam bisnisnya, Adani Group. Akibatnya, Mukesh kembali merebut takhta orang terkaya sejagat Asia.
Forbes mencatat kekayaannya mencapai US$90,7 miliar atau setara Rp1.350 triliun (asumsi kurs Rp15.000 per dolar AS).
Lihat Juga : |
Mukesh adalah pemimpin konglomerasi bisnis Reliance Industries. Gurita bisnis Reliance Industries mencakup industri petrokimia, minyak dan gas, telekomunikasi dan ritel.
Reliance Industries diperkirakan senilai US$220 miliar atau Rp3.300 triliun (asumsi kurs Rp15.000 per dolar AS) pada 2022. Keluarga Mukesh menguasai 51 persen saham perusahaan.
Meski berdarah India, Mukesh Ambani lahir pada 19 April 1957 di Yaman. Ia memiliki tiga saudara yakni Anil Ambani, Nina Kothari dan Deepti Salgaocar. Pada 1958, ia dan keluarga pindah Kembali ke Mumbai, India, lantaran kondisi politik Yaman bergejolak.
Di India, Mukesh merupakan old money alias orang yang sudah kaya dari lama. Ayahnya adalah Dhirubhai Ambani, seorang pedagang benang yang kemudian membangun perusahaan tekstil kecil yang diberi nama Reliance pada 1966.
Lihat Juga : |
Di India, Mukesh tumbuh dan mengenyam pendidikan. Ia merupakan lulusan Institute of Chemical Technology, Mumbai.
Setelah lulus, Mukesh melanjutkan pendidikannya di Stanford University, Amerika Serikat. Namun, studinya di Negeri Paman Sam itu tidak tuntas. Mukesh muda pilih pulang kampung dan ikut mengurus bisnis keluarga.
Semenjak ia bergabung di Reliance, kinerja perusahaan ayahnya kian moncer. Dari awalnya hanya perusahaan tekstil, Reliance lalu melebarkan sayap ke sektor bisnis lain seperti penyulingan minyak dan petrokimia.
Keharmonisan keluarga Ambani agak pecah saat ayah mereka, Dhirubhai Ambani, meninggal karena penyakit stroke pada 6 Juli 2002. Pemicu perpecahan adalah rebutan harta di antara Mukesh dan saudaranya lantaran sang ayah tak meninggalkan surat wasiat.
Lihat Juga : |
Mukesh dan adik laki-lakinya, Anil, terlibat konflik pembagian warisan. Pertikaian di antara keduanya mereda saat sang ibu turun tangan melerai. Sang ibu akhirnya memutuskan perusahaan peninggalan ayahnya dibagi dua.
Mukesh mendapat jatah Reliance Industries Ltd dan Indian Petrochemicals Corporation, yang kemudian disetujui oleh Pengadilan Tinggi Bombay pada Desember 2005.
Reliance dikenal sebagai raksasa telekomunikasi paling menguntungkan di India, dengan jumlah pelanggan lebih dari 420 juta. Pada 2016, perusahaan Mukesh ini merilis telepon berjaringan 4G dan layanan broadband Jio.
Reliance kemudian menjelma menjadi perusahaan energi hijau dengan menginvestasikan duit puluhan juta dolar AS untuk jangka panjang demi membangun energi terbarukan.
Lihat Juga : |
Di sektor ritel, Mukesh pernah head to head melawan Jeff Bezos dalam perebutan pasar ritel sektor kesehatan India.
Pada 2020, ia membeli sebagian besar saham apotek online Netmeds seharga US$83 juta. Pembelian itu dilakukan usai Bezos meluncurkan layanan perawatan yang serupa Netmeds di pekan sebelum Mukesh mengakuisisi Netmeds.
Reliance mengatakan aksi korporasi tersebut dilakukan untuk memperluas proposisi perdagangan digital yang mencakup sebagian besar kebutuhan penting konsumen sehari-hari.
Ternyata, bisnis kesehatan mengalami lonjakan di India karena munculnya pandemi covid-19. Bisnis Netmeds pun mengalami kenaikan permintaan. Kini, Netmeds punya 5,7 juta pelanggan di seluruh India.