AS Masukkan 6 Perusahaan China di Daftar Hitam Imbas Balon Mata-mata
Kementerian Perdagangan Amerika Serikat (AS) memasukkan enam perusahaan China ke dalam daftar hitam karena dianggap terlibat balon mata-mata.
AS menilai keenam perusahaan yang di-black list itu mendukung upaya modernisasi militer Tiongkok, terutama yang berkaitan dengan kedirgantaraan.
"Keenam perusahaan tersebut mendukung upaya modernisasi pemerintah China, khususnya yang terkait dengan program kedirgantaraan, termasuk kapal udara dan balon serta bahan dan komponen terkait, yang digunakan oleh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) untuk intelijen dan pengintaian," ujar Biro Departemen Perdagangan Industri dan Keamanan, dikutip CNN Business, Sabtu (11/2).
Adapun enam perusahaan itu antara lain Beijing Nanjiang Aerospace Technology, Institut Penelitian ke-48 Korporasi Grup Teknologi Elektronik China, Teknologi Penginderaan Jauh Dongguan Lingkong.
Kemudian, Kelompok Sains dan Teknologi Penerbangan Eagles Men, Teknologi Penerbangan Guangzhou Tian-Hai-Xiang, serta Shanxi Eagles Men Aviation Science and Technology Group.
Langkah ini diambil untuk mencegah China mendapatkan teknologi AS, tanpa izin pemerintah. Pasalnya, Paman Sam mencurigai China mengirim balon mata-mata yang terbang di atas wilayah AS beberapa pekan lalu.
Kecurigaan ini meningkatkan ketegangan politik di antara dua negara dengan ekonomi terbesar dunia itu.
Jet tempur AS menembak jatuh balon mata-mata China, yang diklaim oleh Gedung Putih sebagai bagian dari program pengawasan ekstensif yang dijalankan oleh militer China.
Dimasukkannya perusahaan dalam hitam ini menjadi pesan jelas AS kepada China maupun global tentang sanksi AS bagi pihak yang dianggap mengancam keamanan nasional mereka.
"Kementerian Perdagangan tidak akan ragu untuk terus menggunakan daftar hitam dan peraturan lainnya untuk melindungi keamanan dan kedaulatan nasional AS," kata Wakil Menteri Perdagangan Don Graves.
(pta/sfr)