Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan ekonomi global tahun ini cenderung melemah tetapi tidak akan jatuh ke lubang resesi.
Proyeksinya itu disampaikan dengan mempertimbangkan kinerja ekonomi AS yang mulai bangkit usai pandemi.
"Ekonomi riil di AS masih tumbuh tinggi. Saya tanya Jannet Yallen (menteri keuangan AS) soal ini, on the good side soft landing kemungkinan bisa dicapai. Inflasi turun tanpa resesi," ujar Ani dalam CNBC Economic Outlook, Selasa (28/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya ekonomi AS yang akan soft landing, Tiongkok juga sudah kembali membuka ekonominya terhadap global. Kemudian ekonomi Eropa juga lebih reselien meski sempat dihantam lonjakan harga minyak.
"Ini harapan kalau AS, Eropa, RRT baik, 2023 relatif baik dibandingkan prediksi resesi dunia. Weak but not recession," kata Ani.
Ani mengatakan kondisi ekonomi Indonesia cukup punya ketahanan pada 2022 di mana ekonomi tumbuh 5,3 persen. Hal ini menjadi bekal Indonesia untuk optimis pada 2023.
Ia pun mengatakan jika Presiden Joko Widodo dan dirinya sering menyampaikan peringatan resesi itu bukan berarti menakut-nakuti tetapi agar masyarakat waspada.
"Menyampaikan kepada masyarakat dan pelaku ekonomi bahwa dunia tidak baik-baik saja itu tidak menakut-nakuti. Itu responsibility bahwa kita 'eh harus hati-hati loh', bukan harus takut," ujarnya.