
Bos Pertamina: Relokasi Terminal BBM di Plumpang Hanya Sebagian

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan Integrated Terminal Jakarta, yang di dalamnya terdapat Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) atau depo di Plumpang, tidak akan dipindahkan seluruhnya ke lahan milik Pelindo di Kalibaru.
Selama ini, TBBM yang ada di Integrated Terminal Jakarta terdiri untuk ritel, industri, LPG, pelumas, dan sebagainya. Nicke mengatakan nantinya yang akan dipindahkan adalah TBBM untuk ritel saja.
"Yang akan direlokasi sebagian saja yaitu BBM ritel. Kenapa? Karena hari ini pun ada pengisian truk tangki 1.000 kali sehingga dengan kondisi hari ini di mana di sekitar situ sangat padat dengan penduduk maka perlu direlokasi," ujar Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR, Selasa (14/3).
Selain TBBM untuk ritel serta filling station, produk energi baru Pertamina juga akan dikembangkan di lahan milik Pelindo, di antaranya hydrogen, ammonia, biofuel, bio gasoline, dan lainnya.
"Ini sudah kami rencanakan sejak tiga tahun lalu, bukan karena kebakaran ini (depo Plumpang)," kata Nicke.
Sebelumnya Komisaris Pelindo Jodi Mahardi mengatakan Pelindo menawarkan bekas lahan reklamasi seluas 32 hektare (ha) untuk lokasi pembangunan TBBM pengganti Plumpang. Ia memperkirakan kebutuhan untuk pembangunan depo BBM Pertamina sekitar 30 ha.
"Mungkin untuk pengembangan pertama gak sampai 32 ha. Kalau kebutuhan Pertamina di luar terminal kita hitung kira-kira 30 ha," ujarnya.