First Citizen Bank Resmi Akuisisi Silicon Valley Bank Rp1.086 T

CNN Indonesia
Selasa, 28 Mar 2023 15:08 WIB
First Citizens Bank bakal mengakuisisi sebagian besar bisnis Silicon Valley Bank yang ambruk pada awal bulan ini. Ilustrasi. (Getty Images via AFP/JUSTIN SULLIVAN).
Jakarta, CNN Indonesia --

First Citizens Bank resmi mengakuisisi sebagian besar bisnis Silicon Valley Bank yang ambruk pada awal bulan ini senilai US$72 miliar atau Rp1.086 triliun (asumsi kurs Rp15.084 per dolar AS). 

Lembaga Penjamin Simpanan AS (Federal Deposit Insurance Corporation/FDIC) mengungkapkan pihaknya sepakat bahwa First-Citizens Bank & Trust Company (FCIZP) akan membeli semua simpanan dan pinjaman SVB yang telah ditransfer regulator ke bank jembatan usai keruntuhannya.

Tujuh belas bekas cabang SVB akan mulai beroperasi sebagai "Silicon Valley Bank, sebuah divisi dari First Citizens Bank," ujar First Citizens Bank dalam keterangannya, seperti dilansir CNN Business, Senin (27/3).

FDIC menambahkan nasabah SVB harus terus menggunakan cabang mereka sampai mereka menerima pemberitahuan dari First Citizens bahwa sistem telah diubah untuk memungkinkan layanan penuh di jaringan cabang yang lebih luas.

First Citizens, berbasis di Raleigh, North Carolina, menawarkan layanan perbankan umum melalui lebih dari 550 cabang dan kantor di 23 negara bagian.

FDIC mengatakan First Citizens mendapatkan US$72 miliar pinjaman SVB dengan diskon US$16,5 miliar. Sekitar US$90 miliar dalam sekuritas dan aset lain yang dimiliki oleh SVB akan tetap berada dalam kurator untuk disposisi oleh FDIC.

"FDIC memperkirakan biaya kegagalan Silicon Valley Bank terhadap Deposit Insurance Fund-nya sekitar US$20 miliar. Biaya pastinya akan ditentukan saat FDIC mengakhiri kurator," terang FDIC.

Berdasarkan informasi FDIC, First Citizens Bank memperkirakan aset SVB mencapai US$110 miliar, simpanan US$56 miliar dan pinjaman US$72 miliar. First Citizens Bank juga menandatangani perjanjian dengan FDIC yang akan melindungi bank dari potensi kerugian atas pinjaman komersial yang dibelinya.

"Transaksi ini memanfaatkan fondasi kuat kami untuk menambah skala yang signifikan, keragaman geografis, kemampuan digital yang menarik, dan yang paling penting, solusi yang bermakna bagi pelanggan di sepanjang siklus hidup mereka," ujar CEO First Citizens Frank B Holding dalam pernyataannya.

"Secara khusus, kami berkomitmen untuk membangun dan memelihara hubungan kuat yang dimiliki oleh bisnis Global Fund Banking SVB dengan perusahaan ekuitas swasta dan modal ventura," tambahnya.

SVB ditutup oleh regulator AS pada 10 Maret lalu. Penutupan dilakukan setelah nasabahnya melakukan penarikan simpanan besar-besaran yakni hingga US$42 miliar dalam sehari.

Penutupan SVB merupakan kegagalan bank terbesar kedua dalam sejarah AS, setelah Washington Mutual pada tahun 2008 lalu.

Setelah itu, FDIC setuju untuk menjamin semua simpanan, termasuk yang di atas US$250 ribu per rekening yang biasanya diasuransikan.

Runtuhnya SVB, yang kemudian diikuti oleh Signature Bank, sempat mengguncang pasar keuangan global dan memicu jatuhnya kepercayaan di antara investor dan deposan di sejumlah bank lainnya.



(sfr/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK