ANALISIS

Mencari Biang Kerok Kebakaran Berulang Kilang Pertamina

CNN Indonesia
Selasa, 04 Apr 2023 07:17 WIB
Pengamat mengimbau perlu ada audit investigasi mendetail untuk menemukan akar masalah dari kejadian kebakaran yang berulang selama beberapa tahun terakhir.
Pengamat mengimbau perlu ada audit investigasi mendetail untuk menemukan akar masalah dari kejadian kebakaran yang berulang selama beberapa tahun terakhir. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kilang milik PT Pertamina (Persero) di Dumai, Provinsi Riau, meledak pada Sabtu (1/4) lalu. Imbasnya, rumah hingga masjid di sekitar kilang itu rusak.

Ledakan itu pun mengakibatkan sembilan pekerja di ruang operator terkena pecahan kaca. PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) Dumai menyatakan akan menanggulangi kerusakan dan bertanggung jawab terhadap korban.

"PT KPI RU Dumai meminta maaf atas kejadian ini dan kami akan bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi di masyarakat," ujar Area Manager Communication, Relations, & CSRPT PT KPI RU Dumai Agustiawan dalam keterangan resmi, Minggu (2/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agustiawan menjelaskan saat ini PT KPI RU Dumai sedang membentuk Tim Pemulihan yang melibatkan pemerintah daerah, penegak hukum, serta perwakilan masyarakat untuk mempercepat langkah pemulihan, termasuk pendataan terhadap kerugian di masyarakat.

Kepolisian menyebut penyebab ledakan dan kebakaran yang terjadi di Kilang Pertamina Refinery Unit II Dumai itu sementara diduga akibat kesalahan teknis pada salah satu unit pompa.

Kapolda Riau Irjen Muhammad Iqbal mengatakan dari hasil olah Tempat Kejadian Peraturan (TKP), ledakan diduga disebabkan pelepasan H2 di area pipa Suction Discharge Area yang menyebabkan flash serta terbakarnya Unit Hydro Cracker (HCU).

"Saat ini dilakukan shutdown dan recovery plan dari Unit Hydro Cracker yang terbakar di area kilang Pertamina KPI RU II Dumai," kata Iqbal saat dikonfirmasi.

Iqbal menjelaskan saat ini polisi masih terus melakukan investigasi ihwal ledakan yang menyebabkan sembilan orang mengalami luka-luka ini. Polda Riau, kata dia, juga dibantu oleh tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) dari Mabes Polri untuk mengusut peristiwa tersebut.

Dari hasil peninjauan ke pemukiman pasca kejadian, ia memastikan tidak ada masyarakat yang menjadi korban.

Pertamina sendiri tak langsung mengamini keterangan dari polisi ihwal penyebab ledakan tadi. VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menegaskan pihaknya masih menunggu hasil investigasi penyebab ledakan dan kebakaran.

"Itu kan dugaan awal dari kepolisian. Kalau kami menunggu investigasi keseluruhan saja," ucapnya seraya mengingatkan sampai hari ini penyebab ledakan masih belum diketahui.

Ledakan di kilang minyak milik Pertamina bukanlah yang pertama. Berdasarkan catatan redaksi, selain kilang Dumai, insiden kebakaran yang melibatkan kilang minyak milik Pertamina empat kali terjadi dalam dua tahun terakhir.

Pertama, kilang minyak milik PT Kilang Pertamina di Balikpapan, Kalimantan Timur, terbakar pada 15 Mei 2022 lalu. Akibat insiden itu, satu pekerja kontraktor tewas dan dua lainnya luka-luka.

Kedua, kilang minyak di Balikpapan, Kalimantan Timur, terbakar pada 4 Maret 2022 lalu. Kilang minyak tersebut sempat terbakar selama kurang lebih satu jam sebelum berhasil dipadamkan.

Ketiga, tangki 36 T-102 di kilang minyak Pertamina Cilacap terbakar pada 13 November 2021 lalu. Kebakaran terjadi pada petang dan sempat padam pada pukul 23.05 WIB, tetapi kembali berkobar.

Api baru berhasil dipadamkan total pada keesokan harinya, yakni 14 November pukul 07.45 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Keempat, tangki di area kilang minyak Pertamina Cilacap, Jawa Tengah, terbakar pada 11 Juni 2021 pukul 19.45 WIB. Kebakaran menimpa salah satu tangki berisi benzena.

Kebakaran yang terjadi di area 39 Pertamina RU IV Cilacap ini berhasil dikendalikan kurang lebih satu jam setelah kejadian, yakni sekitar pukul 20.40 WIB.

Analis Energi Institute of Energy Economics and Financial Analysis Putra Adhiguna menilai ledakan dan kebakaran di kilang Pertamina tak lepas dari usia dan standar keselamatan masing-masing tempat mengolah minyak itu sendiri.

"Usia dan standar keselamatan, dua-duanya. Tapi usia bisa jadi adalah faktor penting," kata dia.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Fasilitas Kilang Sudah Berumur

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER