Alasan DPR Sampai Tega Usir Bos Pertamina Hulu Indonesia

CNN Indonesia
Selasa, 11 Apr 2023 12:59 WIB
Direktur Utama PHI Chalid Said Salim diusir saat RDP, karena ia tidak hadir saat anggota legislatif mengunjungi Kalimantan Timur pada Februari kemarin.
Direktur Utama PHI Chalid Said Salim diusir saat RDP, karena ia tidak hadir saat anggota legislatif mengunjungi Kalimantan Timur pada Februari kemarin. (ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Utama Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Chalid Said Salim diusir Komisi VII DPR saat rapat dengar pendapat (RDP), Senin (10/4). Alasannya, Chalid tidak hadir saat anggota legislatif mengunjungi Kalimantan Timur pada Februari kemarin.

Kronologi pengusiran dirut PHI itu berawal saat anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PAN Nasril Bahar menyinggung ketidakhadiran Chalid dalam kunker tersebut.

Menurutnya, ketidakhadiran Chalid sangat melecehkan DPR. Pasalnya, pada kunjungan itu Komisi VII datang sejak pukul 10.00 pagi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, karena Chalid tidak hadir, kegiatan Komisi VII kosong hingga pukul 8 malam. Hingga malam itu, Chalid bahkan tidak memberikan konfirmasi atas ketidakhadirannya.

"Saya pikir ini sebuah pelecehan lah ya, pelecehan terhadap parlemen apapun namanya sama sekali tidak ada penghargaan kepada Komisi VII di hadapan PHM pada waktu itu," ucap Nasril.

Senada, Anggota Komisi VII Fraksi Golkar Lamhot Sinaga menuturkan perilaku Chalid itu menghina parlemen. Menurutnya, Chalid bahkan seolah menghilang dan tidak memberikan kabar apapun atas ketidakhadirannya itu.

"Bahkan sampai hari ini tidak ada surat pernyataan apapun gitu lho atas ketidakhadirannya," kata dia.

Lamhot pun meminta Pertamina juga bertindak tegas terhadap Chalid. Ia menilai Pertamina tidak boleh membiarkan begitu saja seorang direktur utama yang menghina parlemen.

Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR Fraksi Demokrat Muhammad Nasir pun meminta Chalid untuk keluar dari ruang rapat. Tak hanya itu, ia juga menyebut Chalid tidak bertanggung jawab.

Menurutnya, direktur utama PHI seharusnya memiliki tanggung jawab pada negara. Sementara DPR menjalankan regulasi pengawasan negara. Adapun untuk menjalankan itu, DPR perlu meminta pernyataan dari direktur utama PHI.

"Bahkan sampai hari ini tidak ada surat pernyataan apapun gitu lho atas ketidakhadirannya," kata dia.

Lamhot pun meminta Pertamina juga bertindak tegas terhadap Chalid. Ia menilai Pertamina tidak boleh membiarkan begitu saja seorang direktur utama yang menghina parlemen.

"Saya izin pimpinan, kita enggak usah mulai rapat ini sebelum dia keluar dari ruangan ini. Gak ada gunanya juga," kata Nasir.

Atas berbagai interupsi anggotanya, Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto pun akhirnya memutuskan untuk mengusir Chalid dari ruangan rapat.

"Berdasarkan masukan dari berbagai anggota yang terhormat, pimpinan rapat mengambil sikap dipersilakan dirut PHI untuk meninggalkan rapat ini untuk selanjutnya nanti ada proses selanjutnya, sepakat?" kata dia.

Chalid pun meminta maaf atas ketidakhadirannya dalam kunker Komisi VII ke Pertamina Hulu Mahakam (PHM) Kalimantan Timur Februari lalu itu.

Ia beralasan saat itu dirinya sedang membahas rencana jangka panjang dengan komisaris dan ada sebuah insentif untuk program PHM dengan pihak Kementerian ESDM.

"Saya Chalid Said dirut PHI, dalam kesempatan ini menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada Komisi VII karena pada saat kunjungan kerja ke Balikpapan, kalau sedikit saya sampaikan bahwa pada saat yang bersamaan kami sedang membahas rencana jangka panjang dengan komisaris dan ada sebuah insentif untuk program PHM dengan teman-teman ESDM," katanya sebelum meninggalkan ruangan rapat.

PHI merupakan anak usaha dari Pertamina Hulu Energi (PHE) yang menghasilkan minyak bumi dan gas alam (migas) melalui kegiatan eksplorasi dan produksi.

Perusahaan ini mengelola aset-aset hulu migas yang berada di Regional 3 Kalimantan, termasuk memproduksi puluhan ribu barel minyak dan ratusan juta standar kaki kubik gas per hari dari lapangan-lapangan onshore dan offshore di wilayah kerja tersebut.

Sementara, PHE adalah anak usaha atau subholding Pertamina yang bergerak di bidang hulu minyak dan gas.

Adapun RDP tersebut juga dihadiri Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE) Wiko Migantoro dan Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan (PHR) Jaffee Arizon

[Gambas:Video CNN]



(dzu/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER