Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 5 persen pada 2023.
Dengan proyeksi ini, Indonesia menjadi salah satu negara teratas di antara negara-negara G20 dan ASEAN dengan proyeksi pertumbuhan yang baik. Apalagi pemulihan ekonomi global pun masih menghadapi banyak tantangan.
"Indonesia termasuk negara yang masih bisa menjaga pertumbuhan ekonominya di atas 5 persen. Sedikit negara yang masih bisa bertahan dan ini tentu menjadi salah satu yang kita jaga," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA Maret 2023, Senin (17/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data IMF yang dipaparkan Sri Mulyani, Indonesia berada di urutan kelima di antara negara G20 dan ASEAN dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi tinggi.
Indonesia berada di bawah China dengan proyeksi 5,2 persen, Vietnam 5,8 persen, India 5,9 persen, dan Philipina 6 persen.
Lebih lanjut, Sri Mulyani mengungkapkan pemulihan ekonomi global masih menghadapi tantangan. Karenanya, IMF memproyeksi pertumbuhan ekonomi global hanya di level 2,8 persen pada tahun ini.
Angka ini lebih rendah dari proyeksi tahun lalu yang mencapai 3,4 persen.
Selain itu, IMF juga memproyeksi inflasi global masih di level yang tinggi, yakni 7 persen. Sementara, untuk negara berkembang IMF memproyeksi inflasi tembus 8,6 persen dan negara maju 4,7 persen.
"Ini artinya inflasi masih akan tinggi pada jangka yang cukup panjang higher for longer atau kemudian diikuti dengan interest rate yang higher for longer tinggi dan agak panjang," kata Sri Mulyani.