Lim Hariyanto Wijaya Sarwono menjadi orang terkaya kelima di Indonesia versi Forbes.
Per Rabu (19/4), total kekayaan Lim mencapai US$6,4 miliar atau setara Rp95,11 triliun (asumsi kurs Rp14.861 per dolar).
Dengan usianya yang sudah 94 tahun, Lim menjadi konglomerat tertua di Tanah Air yang masuk 10 besar daftar orang terkaya Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, pada akhir tahun lalu ia masih berada di posisi 36 orang terkaya di Indonesia. Namun, selang beberapa bulan kekayaannya melesat tajam berkat penawaran umum perdana salah satu bisnisnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Harta dan kekayaan Lim Hariyanto utamanya berasal dari sektor pertambangan sampai kelapa sawit. Namun, berkat Harita Group yang dimiliki ia juga mendapatkan cuan dari berbagai bidang seperti ekspedisi, kayu, hingga properti.
Berikut beberapa rincian sumber kekayaan Lim Hariyanto:
Lim Hariyanto menjadi pengusaha sawit melalui bendera Bumitama Agri yang tercatat sebagai emiten di Singapura. Di perusahaan ini ia menjadi pemilik saham mayoritas.
Pemilik Harita Group ini juga mendapatkan pundi-pundi melalui bisnis nikel melalui PT Trimegah Bangun Persada (TBP) alias Harita Nickel. Perusahaan ini baru saja melakukan Penawaran Umum Perdana (IPO) dan menjadi perusahaan ke-31 yang tercatat di bursa pada 2023.
Dalam IPO ini, TBP menawarkan 7,99 miliar saham atau setara dengan 12,67 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Adapun harga penawaran umum yang ditetapkan Rp1.250 per saham. Melalui aksi korporasi ini, Harita memperoleh tambahan modal sebesar Rp9,99 triliun.
Lim Hariyanto juga diketahui pemilik mayoritas saham di perusahaan pertambangan bauksit yang terdaftar di Indonesia, yakni PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA).