Dropbox melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 500 karyawannya atau sekitar 16 persen tenaga kerja di perusahaan. Hal itu imbas dari perlambatan ekonomi.
Kabar PHK ini diumumkan langsung oleh CEO Dropbox Drew Houston. Ia mengirim pesan PHK tersebut melalui email kepada para karyawan terdampak.
"Saya telah membuat keputusan sulit untuk mengurangi tenaga kerja global kami sekitar 16 persen atau 500 Dropboxer," kata Houston, dikutip dari blog resmi perusahaan, Jumat (28/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama dan terpenting, saya mengakui dampak keputusan ini terhadap Dropboxer yang terpengaruh dan keluarga mereka. Saya bertanggung jawab penuh atas keputusan ini dan jalan yang membawa kami ke sini," sambungnya.
Houston merinci dua alasan PHK tersebut. Pertama, pertumbuhan bisnis Dropbox melambat seiring tahap pendewasaan perusahaan hingga gejolak ekonomi global. Akibatnya, beberapa investasi yang tadinya berbuah positif tidak lagi berkelanjutan.
Kedua, era artificial intelligence (AI) tiba sehingga perusahaan butuh banyak tenaga ahli. Houston mengatakan telah membawa banyak talenta hebat di bidang AI selama beberapa tahun terakhir, namun masih butuh lebih banyak lagi.
"Di tempat lain, kami belum mengeksekusi secara konsisten atau mengelola kinerja seketat yang kami butuhkan. Jadi kami telah melakukan pemotongan yang lebih signifikan di area ini untuk membebaskan investasi dalam pertumbuhan kami di masa depan," katanya.
"Saya benar-benar menyesal bahwa akibat dari keputusan ini kami harus berpisah dengan para Dropboxer dan rekan tim berharga yang telah memberikan banyak kontribusi kepada perusahaan," tutupnya.
Meski begitu, Houston menjanjikan sejumlah kompensasi kepada para karyawan terdampak PHK. Pertama, pesangon sebesar gaji enam belas minggu, dengan satu minggu gaji tambahan untuk setiap tahun masa kerja yang diselesaikan di Dropbox.
Kedua, jaminan perawatan kesehatan hingga enam bulan di AS. Ketiga, Houston mengatakan para karyawan berhak membawa pulang gadget yang mereka dapatkan dari perusahaan.
"Karyawan yang terkena dampak berhak menyimpan perangkat perusahaan (ponsel, tablet, laptop, dan periferal) untuk penggunaan pribadi," ujarnya.
Keempat, Dropbox menawarkan layanan penempatan kerja dan pembinaan karier bagi 500 karyawan yang terkena PHK tersebut. Layanan ini diberikan Dropbox tanpa dipungut biaya alias gratis.