TAIPAN

Sulaiman Al Rajhi, Taipan Rp112 T yang Pilih Jatuh 'Miskin' Demi Amal

Agus Triyono | CNN Indonesia
Minggu, 07 Mei 2023 08:40 WIB
Sulaiman Al Rajhi, taipan Arab yang 2011 lalu disebut berharta Rp112 triliun rela miskin demi amal karena ia percaya harta hanya titipan Allah.
Kekayaan yang melimpah tak membuat Sulaiman Al Rajhi lupa diri dan melupakan agama. Bahkan ketika harus berhadapan dengan pemerintah Arab. (Rafael Henrique/SOPA Images/LightRocket via Getty Images).

Mengutip Arabnews.com, Al Rajhi bercerita bagaimana ia akhirnya bisa kaya dari bisnis perbankan dan mengamalkan seluruh hartanya. Ia mengatakan usaha jasa penukaran uang yang pernah dilakoninya bersama dengan saudaranya merupakan godaan terjun ke bisnis tersebut.

Selain itu, ketiadaan lembaga keuangan syariah juga menjadi faktor pendorong utama. Ia mengakui tidak mudah memang meyakinkan semua orang soal bank syariah.

Maklum, percobaan pertama yang ia lakukan dalam mendirikan bank syariah dimulai dari Inggris. Saat itu kenangnya, permohonan untuk mendirikan bank syariah banyak mendapat penolakan dari otoritas perbankan setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini karena para pejabat Inggris yang bersangkutan tidak tahu apa-apa tentang perbankan Islam," katanya.

Tak mau menyerah, ia akhirnya terbang ke London untuk menemui manajer Bank of England dan dua wakilnya guna meyakinkan mereka bahwa bank syariah dapat membantu memperkuat ekonomi dunia.

"Saya bilang ke mereka Muslim dan Kristen menganggap bunga sebagai hal yang haram, umat Islam dan Kristen tidak mau melakukan transaksi dengan bank berdasarkan bunga dan lebih memilih untuk menyimpan uang tunai dan barang berharga lainnya di dalam kotak di rumah mereka," katanya.

Upayanya membuahkan hasil. Ia akhirnya berhasil meyakinkan otoritas dan berhasil mendapatkan izin mendirikan bank syariah di Inggris.

"Dengan rahmat Allah, perbankan Islam berhasil terlaksana dalam satu tahun. Mereka memuji saya atas inisiatif tersebut. Kami mulai mengimplementasikan proyek secara agresif dan itu dalam bentuk Bank Al-Rajhi seperti yang Anda lihat sekarang," katanya.

Kesuksesan di sektor perbankan tak membuat Al Rajhi berpuas diri. Ia melebarkan usaha ke sektor perunggasan dengan mendirikan Al-Watania Poultry.

Ide mendirikan usaha perunggasan itu muncul setelah kunjungannya ke proyek unggas di luar negeri. Saat kunjungan, ia melihat cara menyembelih ayam tidak benar sesuai syariat Islam.

"Kemudian saya memutuskan untuk berinvestasi di bidang perunggasan setelah menganggapnya sebagai kewajiban agama dan bangsa. Saya memulai proyek tersebut meskipun melakukan investasi pada unggas melibatkan risiko tinggi pada masa itu," katanya.

Kini Al-Watania telah menjadi perusahaan penting yang berperan penting dalam mencapai ketahanan pangan dalam banyak hal di Saudi. Perusahaan berhasil menguasai 40 persen pangsa pasar di Kerajaan.

Maklum, dalam menjalankan bisnis perunggasan, Al Rajhi selalu memberikan makanan ternaknya secara alami. Tak hanya itu dalam proses penyembelihan, itu semua dilakukan juga sesuai dengan syariat Islam.

Undangan Pemerintah Arab dan hiburan tak sesuai tradisi Islam

Meskipun menjadi pengusaha yang kaya raya, Al Rajhi tidak lupa diri. Ia tetap menganggap semua kekayaan yang dimilikinya adalah anugerah Allah yang harus dijaga jangan sampai dimanfaatkan untuk kegiatan yang tidak bermanfaat.

Layaknya orang kaya yang punya banyak harta dan bisa membeli apa-apa, Al Rajhi justru memilih untuk tetap hidup sederhana. Ia tidak mau memiliki pesawat pribadi.

Dalam berpergian pun, ia lebih menaiki pesawat kelas ekonomi. Selain itu, Al Rajhi juga tidak punya kesenangan berwisata.

"Saya bukan orang kikir. Saya orang yang waspada dengan pemborosan dengan keyakinan bahwa Allah menganugerahkan kekayaan kepada kita bukan untuk menunjukkan kesombongan atau pemborosan tetapi untuk menangani kekayaan sebagai harta yang dipercaya," katanya.

Karena itulah, kemudian ia bertekad untuk mengamalkan uangnya supaya lebih bermanfaat.

Karena keyakinan agama yang kuat itu juga, Al Rajhi selalu memegang prinsip hidupnya dengan kuat. Meskipun itu harus berhadapan dengan pemerintah Arab.

Ia bercerita suatu hari pernah mendapat undangan konferensi investasi dari pemerintah Arab. Di sela-sela konferensi, ia diundang ke jamuan makan malam. Namun, saat datang ke acara makan malam itu ternyata ada hiburan yang bertentangan dengan agamanya.

"Saya segera keluar dari tempat itu dan Abdul Aziz Al-Ghorair dari UEA juga bergabung dengan saya. Segera menteri yang berkuasa penuh mendatangi kami bertanya. Kami menjelaskan kepadanya bahwa hiburan yang ditampilkan bertentangan dengan tradisi Islam kami. Jadi dia memberi tahu kami bahwa pesta rekreasi akan dibatalkan. Ketika mereka membatalkan pesta itu, kami ikut serta dalam makan malam," katanya.

Namun, ia tak merinci hiburan apa yang dimaksudnya tersebut.



(sfr)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER