Paramount Media Networks akan menutup MTV News menyusun pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 25 persen karyawan di Amerika Serikat (AS).
Chris McCarthy, pemimpin Paramount Media Networks, MTV dan Showtime, mengungkapkan perusahaan terus merasakan tekanan dari hambatan ekonomi meski sukses dalam layanan streaming. Hal itu disampaikan melalui memo kepada staf pada Selasa (10/5) lalu.
"Melalui penghapusan beberapa unit dan merampingkan yang lain, kami akan dapat mengurangi biaya dan menciptakan pendekatan yang lebih efektif untuk bisnis kami saat kami bergerak maju," kata Chris dikutip dari CNN Business.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan untuk menutup MTV News, yang telah diperkecil secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, terjadi kurang dari sebulan setelah BuzzFeed mengumumkan akan menghilangkan divisi beritanya dan Vice Media membatalkan "Vice News Tonight" sebagai bagian dari restrukturisasi.
Selain MTV News, juru bicara Paramount mengatakan beberapa unit di perusahaan dihilangkan sama sekali, yang sebagian besar terkait operasi.
Dalam beberapa bulan terakhir, hampir setiap perusahaan berita, hiburan, dan teknologi besar terpaksa memangkas tenaga kerjanya karena menghadapi pasar periklanan yang merosot dan tantangan industri lainnya.
Sebelumnya, Vice Media Group terancam bangkrut di tengah melemahnya pasar iklan dan gejolak ekonomi.
Dilansir Reuters yang mengutip laporan New York Times, Senin (2/5), perusahaan di belakang situs media populer seperti Vice dan Motherboard itu dilaporkan tengah bersiap untuk mengajukan bangkrut.
Berdasarkan informasi pihak yang mengetahui hal tersebut, perusahaan menerima minat dari lima perusahaan untuk membeli sahamnya. Demi menghindari bangkrut, yang mungkin terjadi dalam beberapa pekan ke depan, perusahaan mempertimbangkan untuk menjual kepemlikannya.
Apabila terjadi kebangkrutan, Fortress Investment Group selaku kreditur Vice dapat mengendalikan saham perusahaan.
"Vice Media Group terlibat dalam evaluasi menyeluruh atas alternatif dan perencanaan strategis. Perusahaan, dewan direksi, dan pemangku kepentingan terus fokus untuk menemukan jalur terbaik bagi perusahaan," kata juru bicara perusahaan kepada Reuters dalam pernyataan email.