PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengklaim gangguan layanan di ATM dan mobile banking (m-banking) mereka yang terjadi sejak Senin (8/5) lalu, tidak menimbulkan rush money atau penarikan uang dalam jumlah besar.
Direktur Utama PT BSI Hery Gunardi mengatakan tidak ada rush money saat layanan perbankan syariah itu eror.
"Tidak ada," katanya, Kamis (11/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Hery juga mengatakan saat ini nasabah sudah bisa bertransaksi secara normal seperti biasa. Ia menambahkan proses normalisasi BSI telah dilakukan dengan baik. Pihaknya juga memprioritaskan keamanan dana dan data nasabah di bank tersebut.
"Pada 9 Mei 2023, nasabah sudah bisa transaksi di jaringan cabang dan ATM sekitar 2.500. Malam harinya, BSI mobile sudah bisa diakses dengan fitur-fitur basic. Besok paginya 10 Mei sudah bisa digunakan transaksi lebih lengkap," kata Hery.
"Kami duga ada dugaan serangan siber sehingga kami harus melakukan temporary switch off chanel, dugaan serangan siber perlu pembuktian lebih lanjut melalui audit dan digital forensik. Alhamdulillah hari ini 11 Mei seluruh layanan cabang, ATM, mobile banking sudah kembali normal" imbuhnya.
Sebelumnya, layanan perbankan BSI sendiri eror sejak Senin (8/5) lalu. Sejumlah nasabah pun mengeluhkan tidak bisa mengakses aplikasi mobile banking maupun ATM.
BSI berdalih kejadian itu terjadi karena BSI tengah melakukan pemeliharaan sistem. Akibat proses itu, sistem tidak dapat diakses sementara waktu. Meski begitu, Corporate Secretary BSI Gunawan Arief Hartoyo mengklaim layanan ATM dan kantor cabang sudah normal bertahap per Senin sore.
"Alhamdulillah, saat ini sekitar 1.200 unit ATM BSI pulih dan secara bertahap kantor-kantor BSI telah kembali beroperasi. Kami senantiasa akan memantau perkembangan secara berkelanjutan," ucapnya.
Ia pun memohon maaf atas kendala dan ketidaknyamanan yang dialami nasabah BSI sehubungan dengan berlangsungnya proses maintenance sistem.
(skt/dzu)