Nasabah Aceh Tuding BSI Bermasalah Sejak Awal Berdiri, Sering Eror
Nasabah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) di Aceh menuding bank tersebut sudah bermasalah sejak awal berdiri, di mana ATM sering eror dan manajemen rajin minta maaf.
Seorang nasabah BSI di Aceh bernama Syakya Meirizal mengatakan masyarakat Aceh belum seluruhnya melek teknologi. Oleh karena itu, keberadaan ATM sangat penting untuk kelangsungan hidup warga setempat.
"Di awal-awal itu juga sudah banyak permasalahannya ketika BSI ini berdiri. Seringkali operasional bermasalah, ATM bermasalah. Saya pernah datang ke kantor BSI, layanan teller close, sementara ATM dari 7-8 unit semuanya eror. Itu problemnya. Itu hampir terjadi di seluruh wilayah Aceh," ungkapnya dalam diskusi virtual, Jumat (12/5).
"Ketika ATM eror ini sangat mengganggu transaksi masyarakat, nasabah. Apa yang terjadi sekarang mungkin puncak permasalahan di BSI, tata kelola, manajemen, gagal menghadirkan kualitas pelayanan prima. Ini perspektif kami nasabah di Aceh," imbuhnya.
Pada akhirnya, Meirizal mengatakan masyarakat Aceh mempermasalahkan Qanun Lembaga Keuangan Syariah (LKS). Sampai-sampai ada pernyataan Ketua DPR Aceh Saiful Bahri yang membuka peluang kembalinya bank konvensional di Aceh.
Namun, ia menilai Qanun LKS sudah tepat, hanya BSI secara teknis yang masih bermasalah. Ia pun menyinggung soal kebiasaan ATM BSI 'minta maaf' ketika eror.
"Bukan di regulasi syariah, tapi teknis di BSI itu sendiri. Sering muncul persoalan di Aceh utamanya BSI, sering. Bahkan, di Aceh kami sering mengatakan BSI adalah pihak yang paling rajin minta maaf, saat pergi ke ATM minta maaf," tuturnya.
"Di hari-hari biasa, misalnya ada ATM di cabang 2-3 unit, duanya minta maaf. ATM-nya berfungsi, minta maaf uangnya gak ada. Di Aceh sering dipermasalahkan masyarakat. Sayangnya sebagian masyarakat yang terbatasnya pemahaman mengatakan ini karena Qanun LKS," tambah Meirizal.
Ia lantas mengatakan layanan BSI belum sepenuhnya pulih per hari ini. Meski sempat membaik pada Rabu (10/5), Meirizal menyebut layanan BSI kembali eror sehari setelahnya.
Meirizal yang merupakan pengusaha di bidang perikanan menegaskan masih terkendala eror kambuhan di layanan BSI. Ia menegaskan layanan perbankan BSI belum sembuh total.
"Rabu kemarin sudah agak normal. Kemudian Kamis kemarin down lagi yang kemudian jadi ribut dan mencaci BSI lagi. Kemarin sore sampai malam kembali normal, hari ini juga, tapi ya belum sembuh total. Masih suka kambuh-kambuh," tutupnya.
Di lain sisi, Direktur Utama BSI Hery Gunardi menegaskan layanan BSI sudah normal seluruhnya per hari ini. Ia menegaskan nasabah sudah bisa bertransaksi normal seperti sedia kala.
Hery menduga ada serangan siber di balik eror berhari-hari ini. Namun, ia menegaskan pihaknya masih perlu melakukan audit dan digital forensik untuk membuktikan dugaan tersebut.
"Alhamdulillah hari ini 11 Mei seluruh layanan cabang, ATM, mobile banking sudah kembali normal," tegas Hery dalam konferensi pers di Wisma Mandiri, Jakarta Pusat, Kamis (11/5).