PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengatakan masalah pengusaha SPBU di Aceh yang kesulitan melakukan penebusan minyak ke PT Pertamina (Persero) telah terselesaikan. Perusahaan menjamin penebusan BBM sudah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan sehingga distribusi dan suplai BBM di Aceh tetap aman.
Hal ini merespons keluhan pengusaha SPBU di Aceh yang tak bisa melakukan penebusan lantaran layanan BSI mengalami gangguan dan di sisi lain bank konvensional tidak lagi beroperasi di Aceh.
"Untuk pembayaran penebusan BBM di Aceh sudah tertangani, yakni BSI menjamin transaksi tersebut dapat dibayarkan ke Pertamina. Para pengusaha SPBU juga sudah terinfo dengan baik terkait proses ini," kata Regional CEO BSI 1 Aceh Wisnu Sunandar dalam keterangan resmi, Rabu (10/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Sebelumnya, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) wilayah Aceh Nahrawi Noerdin mengungkapkan saat error terjadi, tidak ada solusi bagi pemilik SPBU untuk melakukan penebusan minyak ke Pertamina.
"Kalau BSI error sistemnya seperti ini, bisa kosong bahan bakar minyak di seluruh SPBU di Aceh, karena kita tidak bisa menarik dan mentransfer uang penebusan BBM di Pertamina melalui BSI," ujar Nahrawi.
Menurut Nahrawi, sebelum BSI terbentuk, transaksi penebusan minyak oleh pemilik SPBU di Aceh bisa dilakukan di sejumlah bank, karena ada sistem host to host. Namun, saat ini layanan hanya diberikan satu bank yaitu BSI.
"Seharusnya, ada bank konvensional lain satu di Aceh yang memiliki sistem host to host, jadi ada solusi saat satu bank error," usulnya.
Layanan perbankan BSI sendiri error sejak Senin (8/5) lalu. Sejumlah nasabah pun mengeluhkan tidak bisa mengakses aplikasi mobile banking maupun ATM.
BSI berdalih kejadian itu terjadi karena BSI tengah melakukan pemeliharaan sistem. Akibat proses itu, sistem tidak dapat diakses sementara waktu.
Meski begitu, Corporate Secretary BSI Gunawan Arief Hartoyo mengklaim layanan ATM dan kantor cabang sudah normal bertahap per Senin sore.
"Alhamdulillah, saat ini sekitar 1.200 unit ATM BSI pulih dan secara bertahap kantor-kantor BSI telah kembali beroperasi. Kami senantiasa akan memantau perkembangan secara berkelanjutan," ucapnya.
Ia pun memohon maaf atas kendala dan ketidaknyamanan yang dialami nasabah BSI sehubungan dengan berlangsungnya proses maintenance sistem.
Perusahaan, kata Gunawan, memastikan dana dan data nasabah tetap aman. Ia juga kembali mengimbau kepada seluruh nasabah untuk terus waspada dan berhati-hati atas segala bentuk modus penipuan maupun tindak kejahatan digital yang mengatasnamakan BSI.
(fby/pta)