Respons IFG Atas Hasil Audit BPK

CNN Indonesia
Jumat, 23 Jun 2023 20:07 WIB
IFG buka suara soal hasil audit BPK yang menemukan masalah dalam pengalihan polis asuransi dari Jiwasraya ke IFG Life pada 2021 hingga semester I 2022.
IFG buka suara soal hasil audit BPK yang menemukan masalah dalam pengalihan polis asuransi dari Jiwasraya ke IFG Life pada 2021 hingga semester I 2022. (IFG)
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Indonesia Financial Group (IFG) buka suara soal hasil audit BPK yang menemukan masalah dalam pengalihan polis asuransi dari PT Asuransi Jiwasraya (Persero) ke IFG Life pada 2021 hingga semester I 2022.

Melalui Sekretaris Perusahaan IFG Oktarina Dwidya Sistha mereka memberikan tiga tanggapannya.

Pertama, terkait masalah pengelolaan aset tetap dan properti investasi yang dialihkan dari Asuransi Jiwasraya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Audit BPK menyebut pengalihan mengandung masalah dan belum memadai karena terdapat penyewa properti investasi yang menunggak Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) atas aset tanah dan/atau bangunan yang dialihkan dari Asuransi Jiwasraya ke IFG Life belum diperpanjang masa berlakunya.

Oktarina mengatakan secara hukum sebenarnya ada beberapa aset yang meskipun secara hukum sudah jelas, tetapi memiliki permasalahan karena penyewa belum memenuhi koreksi syarat dan ketentuan sewa-menyewa.

"Saat ini secara intensif dilakukan upaya peningkatan pengelolaan property, termasuk pembersihan penguasaan property dari pihak-pihak yang tidak berhak. IFG sebagai holding senantiasa terus memonitor perkembangan peralihan tersebut ke IFG Life," katanya dalam pernyataan yang diterima CNNIndonesia, Jumat (23/6) ini.

Kedua, terkait rekomendasi BPK agar IFG Life berkoordinasi dengan IFG untuk melakukan evaluasi atas Rencana Penyehatan Keuangan (RPK) yang telah ditetapkan, termasuk di dalamnya evaluasi terhadap keberadaan dan penilaian aset.

Ia mengatakan IFG sebenarnya telah melakukan evaluasi dan menyusun rencana tindak baru bersama-sama dengan Jiwasraya, IFG Life dan IFG holding dengan terus berkoordinasi bersama Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan selaku pemegang saham dan OJK selaku regulator.

"Dalam proses perhitungan kebutuhan pendanaan untuk penyelesaian polis secara tuntas dilakukan oleh konsultan independent dan didampingi oleh BPKP," katanya.

Sedangkan ketiga, soal temuan BPK terkait risiko likuiditas. Ia menambahkan sebagai holding, IFG akan selalu memonitor IFG Life agar selalu menjaga risk based capital (RBC) pada tingkat yang sehat sehingga nantinya mampu untuk tumbuh dan memenuhi semua kewajiban kepada pemegang polis sesuai jadwal pembayaran.

"Investasi dilakukan secara prudent berbasis liabilities driven investment (LDI) dengan memperhatikan investment policy guideline yang memuat risk appetite, portfolio universe, portfolio guideline, dan penerapan management risiko secara disiplin," katanya.

[Gambas:Video CNN]

BPK menemukan beberapa masalah dalam pengalihan polis asuransi dari PT Asuransi Jiwasraya (Persero) ke PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) pada 2021 hingga semester I 2022.

Pemeriksaan BPK meliputi pengelolaan penyertaan modal negara (PMN) untuk membereskan masalah Jiwasraya, pengalihan polis dan aset Jiwasraya ke IFG Life.

"Hasil pemeriksaan BPK menyimpulkan pengelolaan PMN dan pengalihan portofolio pertanggungan serta aset Jiwasraya tidak sesuai ketentuan," begitu isi Ikhtisar Hasil Pemeriksaan BPK Semester II 2022, yang dirilis Maret 2023.

BPK menilai hal itu tidak sesuai ketentuan lantaran perhitungan perencanaan Rencana Penyehatan Keuangan (RPK) Jiwasraya belum memadai.

Selain itu, pelaksanaan pengalihan aset dan liabilitas belum sesuai proyeksi, baik terkait waktu pengalihan dan pencairan PMN maupun realisasi nilai dan kualitas aset yang dialihkan.

"Akibatnya, terdapat risiko penurunan tingkat kemampuan perusahaan membayar utang (solvabilitas) IFG Life sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) Nomor 71/POJK.05/2016," tulis laporan itu.

Selain itu, muncul risiko permasalahan likuiditas IFG Life untuk pembayaran klaim di masa depan.





(dzu/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER