Temuan OJK: Banyak Orang Pakai Pinjol untuk Beli Tiket Konser dan Baju
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut masih banyak masyarakat yang memanfaatkan pinjaman online (pinjol) untuk keperluan yang konsumtif.
Kepala Eksekutif Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi merinci keperluan konsumtif itu antara lain; membeli HP baru, jalan-jalan, membeli baju atau pakaian.
"Bahkan kemarin (juga dipakai untuk membeli) kayak tiket-tiket konser," katanya Selasa (4/7).
Karena masalah itulah, banyak di antara masyarakat yang kemudian kesulitan mengembalikan pinjaman mereka. Alhasil, banyak pinjaman online yang macet.
Kepala Eksekutif Pengawas IKNB OJK Ogi Prastomiyono menuturkan kredit macet pinjol naik dari 2,82 persen pada April 2023 menjadi 3,36 persen per Mei 2023.
Artinya, jika tingkat outstanding pembiayaan yang disalurkan pinjol tembus Rp51,46 triliun pada periode tersebut, kredit macetnya tembus Rp1,72 triliun.
UMKM tak laku
Kiki sapaan Frederica mengakui kredit macet tak hanya dipicu oleh masyarakat yang memanfaatkan pinjol untuk kepentingan konsumtif saja. Ada juga kredit macet dari kalangan UMKM.
Ia mengatakan ada UMKM yang memanfaatkan akses pinjol untuk mendukung permodalan mereka.
"Penggunaannya sudah benar," katanya.
Lihat Juga : |
Cuma kata Kiki, bisnis UMKM tersebut berjalan tak sesuai harapan. Ada di antara UMKM yang menggunakan pinjol sebagai modal ternyata dagangannya tidak laku.
Akibatnya, mereka tak punya uang untuk mengembalikan pinjaman sehingga macet.
"Namanya juga bisnis, banyak kemudian terjadi hal-hal di luar perhitungan," katanya.
(mrh/agt)