Sri Mulyani Singgung Akar Korupsi dan Cobaan Orang Pintar

CNN Indonesia
Selasa, 25 Jul 2023 17:58 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyinggung soal korupsi yang berakar dari konflik kepentingan dan menjadi cobaan bagi orang pintar.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyinggung soal korupsi yang berakar dari konflik kepentingan dan menjadi cobaan bagi orang pintar. (REUTERS/KIM HONG-JI).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyinggung soal korupsi yang berakar dari konflik kepentingan dan menjadi cobaan bagi orang pintar.

Ia menyebut cobaan orang pintar berbeda dengan kebanyakan pihak. Godaan akan muncul untuk mendulang keuntungan pribadi.

"Kalaupun dia kompeten dan pintar banget, saking pintarnya dia lihat semua transaksi itu menimbulkan kesempatan untuk menguntungkan dirinya sendiri. Orang pintar itu cobaannya beda dengan orang bego. Orang pintar itu melihat semua opportunity, di situ letak integritas menjadi ujian," jelas Ani, sapaan akrabnya, di Gedung Dhanapala Kemenkeu, Jakarta Pusat, Selasa (25/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, orang pintar yang memegang jabatan atau berstatus sebagai profesional keuangan bakal berhadapan dengan godaan tersebut. Jika tergoda, maka profesionalisme dan etika menjadi korban.

Ia mencontohkan seorang broker atau perantara yang baik adalah mereka yang adil dan transparan. Menurutnya, nilai seorang ahli keuangan adalah confident, trust, dan credibility.

"Broker yang tidak punya currency kredibilitas, dia mencari sendiri kesempatan menguntungkan diri sendiri. Itu pasti elemennya cuma satu, konflik kepentingan, bottom line-nya cuma itu. Ujungnya menjadi korupsi, kejahatan, tapi sources pertama adalah konflik kepentingan," tegasnya.

Ani menyebut konflik kepentingan ujungnya menimbulkan kompromi, termasuk pembuatan laporan keuangan yang tidak benar.

Bendahara Negara itu lantas mewanti-wanti agar para profesional keuangan tidak memfasilitasi kejahatan. Jika itu terjadi, Ani menyebut akan muncul malapetaka besar bagi masyarakat, perusahaan atau perorangan, dan negara.

"Mengawal itu berarti profesi keuangan harus punya kompetensi yang makin memadai, menata risiko, menyampaikan data secara akurat dan kredibel, serta memiliki integritas profesinya," tutup Ani.

[Gambas:Video CNN]



(skt/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER