Berada di ketinggian 670 meter di atas permukaan laut menjadikan Desa Wonoagung di Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang ini menjelma menjadi desa yang asri. Masyarakat desa berprofesi sebagai pegawai perkebunan hingga memiliki peternakan sapi.
Keindahan alam Desa Wonoagung membuat daerah dengan luas 7,49 kilometer persegi ini juga menjadi destinasi agrowisata di Jawa Timur. Agrowisata petik buah dengan beraneka ragam buah dan spot foto di ketinggian 300 mdpl menjadi daya tarik kunjungan ke daerah ini.
Desa Wonoagung menjadi satu dari 15 pemenang utama Program Desa BRILian 2022. Desa BRILian merupakan program pemberdayaan desa oleh BRI yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa. Melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul serta semangat kolaborasi, Program Desa BRILian dapat mengoptimalkan potensi desa berbasis Sustainable Development Goals (SDG's).
Adapun inovasi warga Desa Wonoagung dalam menjaga perputaran dan pertumbuhan ekonomi layak diacungi jempol, salah satunya membangun industri rumahan untuk mengolah biogas dari limbah ternak sapi milik warga sebagai pengganti elpiji.
"Inovasi yang dilakukan warga yakni membangun industri rumahan biogas dari limbah sapi sebagai pengganti elpiji untuk kebutuhan memasak sehari-hari," ujar Kepala Desa Wonoagung, Edy Istiyono kepada CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.
Edy menerangkan, desa yang terdiri dari 10 dusun ini berhunikan warga yang didominasi memiliki peternakan sapi. Hasil limbah sapi yang dihasilkan menjadi nilai tambah ekonomi, dibantu peran BUMDes tentunya.
"BUMDes bekerja sama dengan warga desa dalam hal pembiayaan perawatan bidang pertanian dan peternakan, dan menjalankan program ketahanan pangan desa dengan memberikan bantuan bibit yang dikelola BUMDes," kata Edy menambahkan.
Edy menerangkan, Bumdes Desa Wonoagung bernama Bumdes Asha Wiyakta. Meski baru berdiri pada akhir 2019, tetapi BUMDes ini telah memiliki peran besar untuk menopang perekonomian warga.
BUMDes Asha Qiyakta memiliki lahan sekitar 5 ha untuk kawasan agrowisata petik buah dengan beraneka ragam buah dan spot foto di ketinggian 300 mdpl yang menyajikan pemandangan luas nan menawan dari Desa Wonoagung.
Desa dan BUMDES Wonoagung terus bekerja sama dalam pengembangan dan kemajuan desa dengan menciptakan kekompakan kerja sama dan komunikasi antara desa dan BUMDes.
BUMDes Asha Qiyakta juga mengimplementasikan digitalisasi termasuk keuangan digital, mengelola pemanfaatan produk-produk digital BRI seperti Agen BRILink, aplikasi BRImo dan pembayaran menggunakan QRIS yang sangat memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi perbankan.
Ternak sapi sebagai penunjang perekonomian masyarakat yang akan dikelola oleh BUMDes bisa menjembatani antara peternak dan pabrik susu guna mendapatkan hasil maksimal. Termasuk pengolahan biogas sebagai pengganti elpiji dari limbah kotoran sapi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga.
"Dari komunikasi dan kerja sama yang terbangun itu, lantas memunculkan produk-produk alternatif lain seperti pengolahan limbah kotoran sapi menjadi biogas untuk memasak sebagai pengganti elpiji," ujar Edy sembari menegaskan selain susu, produk unggulan desa ini adalah buah Durian dan Manggis.
"Desa Wonoagung di kenal sebagai salah satu daerah penghasil susu terbaik di Indonesia khususnya di Jawa Timur," tutup Edy.
Untuk meningkatkan potensi desa agar lebih maju dan kreatif di masa depan, maka masyarakat desa manapun di Indonesia bisa berkesempatan untuk mengikuti jejak desa-desa yang menjadi pemenang Program Desa BRILian.
Raih kesempatan jadi Desa BRILian tahun berikutnya, segera kunjungi atau hubungi Kantor BRI Unit terdekat dan Mantri BRI Unit akan membantu pendaftaran.
Info selengkapnya silahkan hubungi tim representatif Desa BRILian BRI via aplikasi chat whatsapp di nomor (081394933751) pada jam 08.00 - 16.00 WIB. Jadikan Desa mu menjadi Desa BRILian.
(adv/adv)