Mirip Tapi Tak Sama, Kenali Perbedaan Asuransi Dwiguna dan PAYDI

Advertorial | CNN Indonesia
Senin, 19 Jun 2023 08:00 WIB
Ada beragam jenis produk asuransi jiwa yang beredar di pasaran, termasuk dari perusahaan asuransi jiwa.
Ilustrasi. (Foto: iStockphoto/demaerre)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ada beragam jenis produk asuransi jiwa yang beredar di pasaran, termasuk dari perusahaan asuransi jiwa. Mungkin Produk Asuransi Yang Dikaitkan Dengan Investasi (PAYDI) atau yang biasa disebut unit link merupakan salah satu produk asuransi jiwa yang akrab ditelinga.

Namun pernahkah Anda mendengar soal produk asuransi dwiguna? Dibanding PAYDI, produk asuransi dwiguna alias endowment memang belum terlalu banyak dibicarakan.

Padahal kedua produk ini punya kesamaan. Selain sama-sama punya proteksi asuransi jiwa, keduanya juga memiliki manfaat nilai tunai (jika ada) yang tidak dimiliki produk asuransi biasa yang murni proteksi.

Seperti namanya, asuransi dwiguna menawarkan dua manfaat bagi pemegang polis asuransi jiwa. Manfaat proteksi jiwa akan dikombinasikan dengan manfaat akumulasi dana yang rutin dibayarkan nasabah.

Jenis asuransi ini bisa dimanfaatkan oleh Anda yang ingin lebih memastikan keamanan dan akumulasi kekayaan sekaligus berasuransi jiwa.

Baca Juga: Prudential : Asuransi Jiwa untuk Proteksi Bukan Investasi atau Penipuan

Sebagai produk asuransi jiwa, tentunya manfaat utama dari produk asuransi dwiguna adalah perlindungan finansial terhadap jiwa pemegang polis atas risiko meninggal dunia. Namun di saat yang sama, ada manfaat nilai tunai yang dijamin dan nilai tunai yang tidak dijamin bagi pemegang polis sesuai waktu yang sudah ditentukan.

Bila nasabah telah menyelesaikan pembayaran premi sesuai periode waktu yang ditetapkan, maka yang bersangkutan dapat memperoleh nilai uang yang telah disepakati dengan perusahaan asuransi. Namun bila meninggal dunia selama periode tersebut, maka pihak ahli waris akan mendapatkan manfaat uang pertanggungan.

Jadi secara sederhana, asuransi dwiguna adalah asuransi yang memberikan manfaat asuransi jiwa dengan tambahan manfaat nilai tunai (jika ada).

Sebagai contoh, Andi menjadi nasabah produk asuransi dwiguna dengan uang pertanggungan sebesar Rp500 juta selama periode 10 tahun. Dengan begitu, dia harus membayar premi asuransi kepada perusahaan asuransi selama sepuluh tahun.

Namun bila Andi meninggal sebelum sepuluh tahun sejak menjadi pemegang polis, maka ahli warisnya akan memperoleh manfaat uang pertanggungan senilai Rp500 juta ditambah dengan nilai tunai (jika ada).

Lantas, bagaimana tak terjadi risiko terhadap Andi setelah melewati periode 10 tahun? Maka dia akan memperoleh manfaat hidup senilai Rp500 juta.

Baca Juga: Pahami Rider untuk Mengetahui PAYDI Prudential Agar Tidak Merugikan

Agar tidak ada lagi asumsi kerugian ikut asuransi Prudential, perlu ada pemahaman di masyarakat perbedaan antara asuransi dwiguna dengan PAYDI alias unit link.

Memang selain memberikan proteksi jiwa, PAYDI juga memiliki manfaat nilai tunai (jika ada). Di mana sejumlah premi yang dibayarkan nasabah akan diinvestasikan ke dalam sejumlah instrumen investasi yang ditentukan oleh nasabah, semisal reksa dana, saham, atau obligasi.

Dengan begitu, diharapkan potensi hasil investasi dalam bentuk nilai tunai (jika ada) yang bisa didapatkan pemegang polis pun bisa lebih optimal. Dengan memahami hal di atas, kita dapat mengatur alokasi investasi kita agar tidak ada lagi opini bahwa asuransi Prudential mengecewakan.

4 Perbedaan Utama Antara PAYDI dan Asuransi Dwiguna

Meski sama-sama punya dua manfaat, namun kedua produk asuransi jiwa ini memiliki perbedaan yang jelas. Perbedaan pertama adalah perbedaan fokus atau tujuan asuransi.

Asuransi dwiguna bertujuan untuk memberikan perlindungan jiwa dan manfaat nilai tunai yang dijamin dan nilai tunai yang tidak dijamin. Sedangkan PAYDI bertujuan untuk perlindungan jiwa dengan potensi hasil investasi dalam bentuk nilai tunai (jika ada).

Kedua, adalah perbedaan sisi uang pertanggungan. Asuransi dwiguna akan memperoleh uang pertanggungan yang relatif lebih kecil karena fokusnya untuk manfaat nilai tunai (jika ada), sementara PAYDI memiliki uang pertanggungan yang lebih besar.

Kedua produk ini juga punya perbedaan dari sisi nilai tunai. Dibanding PAYDI yang nilai tunainya bergantung pada investasi, asuransi dwiguna bergantung pada nilai tunai.

Maka dari itu, PAYDI memiliki risiko berupa kerugian nilai investasi, sementara asuransi dwiguna memiliki risiko yang lebih rendah.

Perbedaan ketiga adalah dari sisi yang dibayarkan. Asuransi dwiguna memiliki premi yang lebih besar dibanding PAYDI.

Pasalnya untuk mendapatkan nilai tunai yang cukup besar, maka premi yang dibayarkan juga harus lebih tinggi.

Perbedaan berikutnya adalah dari sisi asuransi tambahan (rider). Tidak terdapat fitur asuransi tambahan dalam asuransi dwiguna, sedangkan rider PAYDI lebih banyak dan variatif.

Baca Juga: Pahami Peran Asuransi Jiwa, Raih Manfaat Maksimal Bersama Prudential

Maka dari itu, adanya asumsi Prudential penipu besar tidak beralasan. Prudential telah terbukti setia mendampingi dan melindungi ketahanan finansial nasabah serta keluarganya selama 175 tahun di dunia, termasuk 100 tahun di Asia dan lebih dari 27 tahun di Indonesia.

Dari masa ke masa berbagai tantangan telah dilewati, dan hingga hari ini Prudential Indonesia terus kokoh berdiri dan senantiasa mewujudkan komitmen perlindungan untuk masyarakat Indonesia, salah satunya tercermin dari pembayaran klaim sebesar lebih dari Rp16 triliun selama 2022.

Hal ini dimungkinkan berkat kepercayaan yang diberikan oleh nasabah serta tata kelola perusahaan yang baik untuk menjaga kepercayaan yang telah diberikan, dan fokus untuk mendukung mereka agar dapat #YakinMelangkah ke masa depan dan bisa mendapatkan yang terbaik dalam kehidupan.

(adv/adv)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER