Bencana Perbankan AS Berlanjut, Heartland Tri-State Bank Bankrut
Bank yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Heartland Tri-State Bank bangkrut pada Jumat (28/7) lalu.
Karenanya, bank tersebut kini diambil alih oleh The Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC). Lembaga yang bertanggung jawab untuk mengelola asuransi penyimpanan bank di AS itu akan menanggung semua simpanan nasabah di Heartland Tri-State Bank.
Selain itu, FDIC juga akan memasuki perjanjian pembelian dan asumsi dengan Dream First Bank of Syracuse, Kansas. Dengan begitu, empat cabang Heartland Tri-State Bank akan dibuka kembali sebagai cabang Dream First Bank.
FDIC mengatakan nasabah dapat mengakses uang mereka dengan menulis cek atau menggunakan ATM atau kartu debit. Para nasabah juga tidak perlu pindah bank karena mereka sudah otomatis menjadi nasabah Dream First Bank.
FDIC menekankan bahwa para nasabah yang memiliki deposito tidak akan terpengaruh atas kebangkrutan Heartland Tri-State Bank. Sebab, FDIC dan Dream First Bank membuat perjanjian untuk berbagi kerugian dan potensi pemulihan pinjaman.
"Anda (nasabah) harus terus melakukan pembayaran, termasuk pembayaran escrow, seperti biasa; ketentuan pinjaman Anda tidak akan berubah," kata FDIC seperti dilansir dari CNN Business, Senin (31/7).
FDIC mencatat Heartland Tri-State Bank memiliki sekitar US$139 juta total aset dan US$130 juta total simpanan. Dream First Bank pun setuju untuk membeli semua aset gagal Heartland Tri-State.
Kebangkrutan Heartland Tri-State Bank menyusul kebangkrutan bank-bank di AS yang telah terjadi pada tahun ini. Sebelumnya kebangkrutan juga menimpa First Republic, Silicon Valley Bank, dan Signature Bank.
Kebangkrutan yang mengguncang industri perbankan itu mendorong anggota parlemen AS untuk memperkenalkan undang-undang baru demi melindungi simpanan nasabah dan menstabilkan sistem keuangan.