Respons Arsitek LRT soal Salah Desain Jembatan Lengkung

CNN Indonesia
Rabu, 09 Agu 2023 09:39 WIB
Arsitek jembatan lengkung Gatot Subroto-Kuningan LRT Jabodebek Arvilla Delitriana akhirnya merespons tudingan proyek garapannya tersebut salah desain. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra).
Jakarta, CNN Indonesia --

Arsitek jembatan lengkung (longspan) Gatot Subroto-Kuningan LRT Jabodebek Arvilla Delitriana akhirnya merespons tudingan yang menyatakan proyek garapannya tersebut salah desain.

Arvilla menekankan bahwa proyek garapannya tersebut sudah dilakukan dengan baik dan membantah ada kesalahan dalam perancangan.

"Tidak ada salah desain, tidak ada salah perkiraan, semua sudah direncanakan dengan baik," ujar Dina saat diwawancara CNN Indonesia Bisnis & Referensi pada Selasa (8/8).

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (Tiko) sebelumnya mengkritik longspan LRT karena dianggap salah desain. Namun, Arvilla menegaskan bahwa yang dimaksud oleh Tiko adalah mengarah pada kecepatan yang harus diperlambat saat melintasi jembatan menjadi 20 km per jam.

Namun, Arvilla mengingatkan kecepatan dari jalur lurus ke belok pasti harus diturunkan. "Kecepatan itu sangat tergantung dari trase yang dilewati, apakah trase jalan, trase jembatan, atau track. Trase sangat terkait dengan lingkungan di sekitarnya," terangnya.

"Ada ahlinya yang sudah merancang sedemikian rupa supaya trase LRT Kuningan ini bisa dilewati oleh LRT yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu untuk kecepatan. Kami sebagai perencana jembatan menyesuaikan hal tersebut," sambungnya.

Sebagai perencana jembatan, ia menilai lebih sulit untuk merancang jembatan yang lengkungnya kecil. Namun, untuk proyek ini, dari awal disampaikan bahwa kondisi terbatas. Apabila ingin lengkung besar maka ada kendala pembebasan lahan.

"Gedung-gedung di sekitar harus menyingkir dulu. Saya yakin pembebasan lahannya pasti akan sangat mahal," ujarnya.

Lebih lanjut, ia juga memastikan keamanan dari jembatan lengkung itu. Dalam pembangunan, jembatan itu dirancang untuk bisa dilewati LRT dengan kecepatan sekitar 35 km per jam. Selain itu, serangkaian uji coba, termasuk dengan beban, yang melibatkan pihak kompeten juga sudah dilakukan.

"Disampaikan ke kami itu (kecepatan) sekitar 35 km per jam, aturan untuk lengkung seperti ini, tetapi ada faktor-faktor lain terkait safety, yang sepahaman kami ini dari LRT yang paham, mungkin ada software-nya, sehingga disepakati 20 km per jam," jelasnya.



(skt/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK