Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengatakan diversifikasi rantai pasokan energi bersih perlu dilakukan. Ia menekankan produksi energi bersih tidak boleh terkonsentrasi di beberapa negara.
Pernyataan tersebut Yellen ungkapkan saat China memproduksi sebagian besar baterai untuk kendaraan listrik. Departemen Keuangan AS mencatat tingkat kontrol China yang tinggi atas pemrosesan mineral kritis secara global.
"Saat ini, produksi masukan energi bersih yang kritis, mulai dari baterai hingga panel surya hingga mineral kritis, terkonsentrasi di beberapa negara," kata Yellen di sebuah acara di Las Vegas, dikutip dari Channel News Asia, Selasa (15/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Dia menekankan pentingnya membangun rantai pasokan global kritis yang tangguh dan terdiversifikasi untuk mengurangi gangguan dan menjaga keamanan ekonomi. Salah satu langkahnya, lanjut Yellen, adalah dengan berinvestasi di AS.
Yellen juga menggembar-gemborkan rencana aksi iklim penting Presiden AS Joe Biden. Rencana yang disebut Undang-Undang Pengurangan Inflasi (IRA) itu akan memberikan insentif untuk transisi energi Amerika.
Selain sebagai "aksi iklim paling berani" di negara itu, Yellen mengatakan tindakan tersebut menghidupkan kembali komunitas yang tertinggal dan juga meningkatkan ketahanan energi.
Yellen menambahkan transisi energi bersih akan memungkinkan lebih banyak bergantung pada angin dan matahari dan lebih sedikit pada bahan bakar fosil serta keinginan orang-orang yang mengendalikan sumber daya tersebut.
"Ini membawa stabilitas yang lebih besar dalam biaya energi. Dan IRA membantu menopang beberapa produksi yang sangat penting bagi ekonomi energi bersih kita," kata Yellen.
Menurutnya, sejak Januari 2021 perusahaan telah berkomitmen lebih dari US$500 miliar dalam investasi manufaktur dan energi bersih yang sebagian didorong oleh IRA.