Bank Indonesia (BI) mencatat kredit perbankan sepanjang Juli 2023 tumbuh sebesar 8,54 persen secara tahunan (year on year/yoy). Realisasi ini lebih tinggi dibandingkan periode Juni 2023 yang tumbuh 7,76 persen (yoy).
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan secara keseluruhan pembiayaan perbankan memang meningkat pada seluruh segmen dan jenis penggunaan kredit.
"Kredit perbankan pada Juli 2023 tumbuh sebesar 8,54 persen, meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 7,76 persen, terutama dikontribusikan oleh sektor Jasa Sosial, Pertambangan, dan Jasa Dunia Usaha," ujar Perry dalam konferensi pers, Kamis (24/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Perry, pertumbuhan kredit ini dipengaruhi dari sisi penawaran yang sejalan dengan standar penyaluran kredit perbankan yang masih longgar.
Selain itu, pertumbuhan kredit juga dipengaruhi oleh permintaan yang tinggi sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang meningkat dibandingkan sebelumnya.
Di kesempatan yang sama, Deputi Gubernur BI Juda Agung mengatakan penyaluran kredit perbankan yang tumbuh ini sejalan dengan peningkatan Rencana Bisnis Bank (RBB). Awalnya perbankan memperkirakan kredit hanya tumbuh 10,36 persen menjadi 11,31 persen hingga akhir tahun.
"Dari monitor kami dari RBB yang baru dan kelihatan bank optimis, yang sebelumnya rata-rata pertumbuhan kredit RBB awal bank 10,36 persen, sekarang direvisi ke atas 11,31 persen. Artinya bank lebih optimis ke depannya," kata Juda.
Dengan kondisi ini, maka BI meyakini proyeksi pertumbuhan kredit sebesar 9-11 persen pada tahun ini masih bisa tercapai.
"BI optimis outlook pertumbuhan kredit yang BI sampaikan 9-11 persen masih tetap valid," pungkas Juda.