Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan realisasi anggaran untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) mencapai Rp6,4 triliun per Agustus 2023. Realisasi itu mencapai 21,8 persen dari pagu tahun ini sebesar Rp29,4 triliun.
Realisasi anggaran Rp6,4 triliun tersebut terbagi atas dua klaster. Pertama, klaster infrastruktur sebesar Rp4,7 triliun.
Kedua, non infrastruktur sebesar Rp1,6 triliun. Ani, sapaan akrabnya, mengatakan anggaran klaster infrastruktur Rp4,7 triliun digunakan untuk membangun Istana Negara dan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
"Kemudian, kawasan permukiman untuk ASN, pembangunan jalan tol, Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek, Bendungan Sepaku Semoi, dan penanganan banjir Sungai Sepaku dan pengendalian banjir daerah aliran sungai Sanggai, Pamaluan, Saluang, dan Tengin," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Rabu (20/9).
Sementara anggaran Rp1,6 triliun untuk klaster non infrastruktur digunakan untuk koordinasi dan penyiapan pemindahan, perencanaan pemindahan, rekomendasi kebijakan pada K/L, kegiatan pemetaan, pemantauan dan evaluasi, dukungan pengamanan Polri, serta operasional Otorita IKN.
Ani mengatakan sejak 2022 hingga 2024 nanti, total alokasi anggaran IKN mencapai Rp75,5 triliun. Yaitu Rp5,5 triliun pada 2022, Rp29,4 triliun pada 2023, dan Rp40,6 triliun pada 2024.
"Tahun depan telah disediakan Rp40,6 triliun untuk mempersiapkan IKN sehingga bisa melakukan perpindahan pada Agustus," katanya.