Warung Sikumbang PNM Hasilkan Nilai Tambah Ekonomi bagi Pedagang

PNM | CNN Indonesia
Kamis, 12 Okt 2023 19:04 WIB
Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan edukasi dan penimbangan sampah untuk menghasilkan nilai ekonomi kepada komunitas pedagang melalui program Warung Sikumbang. (Foto: PNM)
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) bersama Seasoldier Foundation melalui program Warung Sikumbang mengadakan edukasi dan penimbangan sampah untuk menghasilkan nilai ekonomi kepada komunitas pedagang di Kawasan Taman Kuningan Mulia, Jakarta.

Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi memaparkan, program tersebut bertujuan menanamkan pemahaman terkait menjaga lingkungan, juga nilai ekonomis melalui bank sampah. Dirinya berharap, konsistensi para pelaku usaha dalam mengelola sampahnya terus berjalan.

"Semakin banyak pedagang yang mau memulai mengelola sampah tentu pemasukan secara ekonomi mereka juga bertambah, selain berkontribusi untuk emisi karbon. Hal baik ini lah yang perlu ditularkan kepada pedagang dan pengelola warung lainnya," kata Arief.

Program Warung Sikumbang ini telah berjalan selama satu tahun sejak periode pertama 7 Juli 2022 sampai 4 November 2022 dan periode kedua pada 13 Februari sampai 11 Agustus 2023, dengan evaluasi yang dilakukan pada Desember 2022 hingga Januari 2023 sebelum perpanjangan program.

Dalam program ini, PNM menyediakan material pendukung berupa tempat sampah organik dan anorganik, buku rekening bank sampah, lubang percontohan untuk praktek pengolahan sampah organik dengan metode biopori, hingga penghargaan kepada pemilik warung yang aktif memilah sampah.

Dalam periode satu tahun, program Warung Sikumbang telah berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon sebanyak 398 kg CO2e. (Foto: PNM)

Arief menyebut, dari total 50 warung yang beroperasi di Taman Kuningan Mulia, sebanyak 21 pemilik warung telah aktif berpartisipasi memilah sampah dan melakukan penimbangan.

Pada periode pertama, jumlah sampah yang terdiri dari sampah kertas, plastik, serta logam terpilah sebanyak 289,3 kg dan meningkat pada periode kedua menjadi 1.662,5 kg. Sehingga, nilai ekonomi bagi mereka yang aktif memilah dan menimbang sampah pun juga ikut bertambah.

"Sebelum ada program Warung Sikumbang, 94 persen pemilik warung belum ada yang memilah sampah. Dan kini kita bisa melihat pergeseran perilaku dari para pedagang ketika paham ada nilai ekonomi untuk tambahan hidup mereka. Artinya, program TJSL memang perlu dikemas dengan memperhatikan bukan hanya aspek lingkungan tetapi juga sosial dan ekonomi," papar Arief.

Arief yakin, konsistensi memilah sampah akan dapat mengatasi tiga masalah publik sekaligus, yakni masalah ekonomi, sosial, serta lingkungan. Terlebih, dalam periode satu tahun, program Warung Sikumbang telah berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon sebanyak 398 kg CO2e.

Sebagai perusahaan yang berfokus pada pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan, PNM telah mendukung pemerintah mencapai 11 dari 17 indikator pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang mencakup aspek ekonomi, sosial dan lingkungan.

(rea)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK