Harga minyak naik tipis Senin ini (6/11) usai negara eksportir utama, Arab Saudi dan Rusia, menyatakan akan mengurangi produksi hingga akhir tahun.
Selain itu, pasar juga mewaspadai sanksi ekonomi yang bakal dijatuhkan Amerika Serikat (AS) kepada minyak Iran lebih keras.
Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent naik 0,5 persen menjadi US$85,30 per barel. Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 0,7 persen menjadi US$81,05 per barel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesuai ekspektasi para analis, Arab Saudi mengonfirmasi akan melanjutkan pengurangan pasokan tambahan 1 juta barel per hari (bph), yang berarti Desember nanti produksinya hanya 9 juta bph.
Lihat Juga : |
Menyusul sikap Saudi, Moskow juga mengumumkan akan melanjutkan pengurangan pasokan tambahan sebesar 300 ribu bph, dari ekspor minyak mentah dan produk minyak bumi hingga akhir Desember.
Jumat (3/11) lalu, Dewan Perwakilan Rakyat AS mengesahkan Rancangan Undang-undang untuk memperkuat sanksi terhadap minyak Iran, yang akan menerapkan tindakan terhadap pelabuhan dan kilang asing yang memproses minyak yang diekspor dari Iran.
Harga minyak mencatat penurunan minggu lalu akibat kekhawatiran pasar mengenai gangguan pasokan karena meluasnya konflik di Timur Tengah.
Israel menolak tekanan internasional yang semakin besar untuk melakukan gencatan senjata melawan Hamas di Gaza, Palestina.
"Fokus pasar telah beralih ke prospek permintaan, yang masih belum pasti," kata analis ANZ.
(pta/pta)