Sistem yang dibangun itu juga nantinya bisa dikelola sendiri oleh tenaga kerja Indonesia sendiri sehingga tidak tergantung dengan sumber daya asing. Karena itu mulai disiapkan juga pusat riset di IKN.
Enam kampus negeri dalam negeri (UI, ITB, UGM, IPB, Unibraw, Mulawarman) sudah menyatakan kerja sama dengan IKN dan juga tiga universitas dari Belanda.
IKN juga sudah meneken kerja sama dengan Stanford University melalui Stanford Doerr School of Sustainability bersama para alumni WNI lulusan Stanford untuk membangun pusat riset. Awal tahun depan pusat riset ini nanti mulai dibangun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :![]() LAPORAN DARI AMERIKA SERIKAT Stanford University Bangun Pusat Riset di IKN Nusantara Awal 2024 |
Manajemen air, sustainable urban development dan sistem robotik akan jadi bahan penelitian riset Stanford di IKN.
"Hasil riset ini nanti bisa digabung dengan hasil dari lembaga lain untuk pengembangan Nusantara," kata Bambang.
Persiapan sumber daya manusia ini menurut Bambang yang nanti bisa mempercepat alih teknologi. Ia menekankan teknologi yang kelak diterapkan di IKN bukan yang bersifat lock in tapi terbuka untuk dikembangkan, termasuk oleh tenaga lokal.
"Misalnya dibidang robotik, AI, saya kita punya putra-putri yang punya kemampuan," ujarnya.
Bambang mengatakan saat ini progres pembangunan IKN sudah sesuai rencana. 17 Agustus seperti yang direncanakan di awal akan digelar upacara HUT RI ke-79 di sana.
Meski begitu ia mengakui ada yang sedikit meleset dari target yakni pembangunan tower untuk aparatur sipil negara (ASN). Dari semula yang direncanakan selesai pada Agustus 2024, tower ASN baru kelar Desember 2024.
"47 tower yang dibangun PU ada yang selesai Juli, September dan ada yang Desember," kata Bambang.
Pemindahan para ASN ini mengikuti selesainya hunian dan fasilitas dasar seperti rumah sakit dan sekolah. Peletakan batu pertama pembangunan RS sudah dilakukan beberapa waktu lalu di IKN.
Lihat Juga :![]() LAPORAN DARI AMERIKA SERIKAT Buka Stan di APEC San Francisco, IKN Tarik Minat Calon Investor |
Pemerintah saat ini terus menawarkan proyek-proyek di IKN ke investor asing. Presiden Jokowi saat bicara di depan para CEO Summit Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) 2023 di San Francisco, California, AS, Kamis (16/11), menyebut IKN jadi salah satu yang ditawarkan.
"Ketiga, pembangunan IKN, kota pintar berbasis alam dimana 70 persennya hijau dan 80 persen transportasi publik berbasis energi hijau," kata Jokowi.
Sektor yang ditawarkan untuk investasi di IKN adalah infrastruktur, transportasi, teknologi, pendidikan, energi, keuangan, pariwisata, kesehatan dan perumahan.
Dua investasi lain yang ditawarkan Jokowi adalah hilirisasi dan transisi energi.
"Ini adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi di Indonesia dan saya harap bapak ibu dapat memanfaatkan peluang ini dengan lebih agresif dan lebih cepat," katanya.
Otorita IKN juga membuka stan di APEC San Francisco. Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan APEC adalah event yang pas untuk mempromosikan Nusantara. Sebanyak 20 ribu peserta dari 22 negara akan hadir di event ini.
Lihat Juga :![]() Laporan dari Amerika Serikat MoU dengan IKN, Microsoft Siap Terlibat di 'Smart City' Nusantara |
Peluang-peluang bisnis di IKN juga disosialisasikan di stan ini. Sejak dibuka, stan selalu dikunjungi para peserta APEC 2023.
"Lebih dari 20 ribu orang hadir di sini dari 22 negara sehingga APEC jadi pasar yang cukup besar dan potensial bagi kami untuk mengenalkan apa itu IKN," kata Bambang, Kamis (16/11) waktu AS.
Melalui stan ini pula OIKN mengenalkan prinsip-prinsip yang dipegang IKN sebagai kawasan ibu kota baru. Hal yang selalu dinyatakan Bambang adalah IKN kelak bakal jadi kota pintar atau smart city sekaligus kota hijau.
Pasalnya, dari 246 ribu total wilayah daratan IKN, sebanyak 70 persen akan dibiarkan menjadi hutan. Hanya sekitar 30 persen yang akan jadi kawasan pemerintahan, tempat tinggal, kawasan bisnis, dan kawasan-kawasan lain.
Ia berharap konsep tersebut bisa menarik calon investor internasional untuk bersama-sama membangun Nusantara.
(sur/sur)