ESDM Blak-blakan soal Nasib Program Kompor Listrik

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap nasib program kompor listrik di tengah janji bagi-bagi 500 ribu rice cooker yang belum terlaksana.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Parada Hutajulu sejatinya menyambut baik program yang resmi dibatalkan ini. Namun, ada beberapa syarat agar program kompor listrik bisa dijalankan selepas bagi-bagi rice cooker gratis.

"Sebenarnya itu (program kompor listrik) bagus ya, tapi kita (harus) rata listriknya supaya bisa mendukung. Kita kan sekarang over capacity-nya di Jawa, kita coba tingkatkan nanti listrik di semua daerah," ungkapnya selepas rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta Pusat, Selasa (21/11).

Jisman menyebut ia dan jajaran Ditjen Gatrik Kementerian ESDM sudah menyiapkan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) anyar. Menurutnya, peta jalan ini sudah sesuai dengan target nol zero emisi di 2060 mendatang.

Komentar ini dilayangkan Jisman di tengah program 500 ribu rice cooker gratis yang belum terlaksana di akhir tahun ini. Padahal, alat masak berbasis listrik (AML) gratis itu dijanjikan dibagi oleh pemerintah pada November 2023 dan Desember 2023 ini.

Jauh sebelum program rice cooker gratis, pemerintah sempat menyuarakan kompor listrik. Ini digemakan sebagai pengganti LPG 3 kg.

Akan tetapi, PT PLN (Persero) membatalkan program pengalihan kompor LPG 3 kg ke kompor listrik. Langkah ini ditempuh demi menjaga kondisi ekonomi masyarakat usai pandemi covid-19.

"PLN memutuskan program pengalihan ke kompor listrik dibatalkan," kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo melalui keterangan resminya September 2022 lalu.

Padahal, Kementerian ESDM sempat menguji coba konversi LPG 3 kg ke kompor listrik tersebut. Uji coba dilakukan di tiga kota, yakni Denpasar, Solo, dan salah satu kota di Sumatra.

[Gambas:Video CNN]