Forum Kapasitas Nasional (Forkopnas) III yang digelar di Jakarta pada 23-24 November 2023 merupakan momentum penting untuk memperkuat industri hulu migas di Indonesia. Hal itu disampaikan oleh Vice President SKK Migas yang juga Ketua Panitia Forkopnas III, Erwin Suryadi.
Menurutnya, Forkopnas III bukan sekadar pertemuan rutin, melainkan tonggak kesinambungan dalam mengoptimalkan peran industri hulu migas mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
"Forkopnas III telah membuka ruang bagi pemerintah, pelaku industri, perusahaan, UMKM, dan asosiasi bisnis untuk berpartisipasi dalam mendiskusikan penguatan kapasitas pelaku industri hulu migas, perusahaan dalam negeri, pabrikan lokal, termasuk UMKM," kata Erwin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menekankan, keberlanjutan Forkopnas sejalan dengan Rencana Strategis Indonesia Oil and Gas (IOG) 4.0, yang mencakup tiga target besar pada 2030, yakni produksi minyak 1 juta barel serta gas bumi sebanyak 12 miliar standar kaki kubik per hari, meningkatkan multiplier effect industri hulu migas terhadap sektor lain, serta terjaganya kelestarian atau keberlanjutan lingkungan.
"Kami berharap forum ini dapat terus meningkatkan pemahaman dan keterlibatan masyarakat akan pentingnya industri hulu migas bagi pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya.
Pada Forkopnas III, perbankan juga akan ikut ambil bagian dalam mendukung upaya pengembangan kapasitas nasional. Dukungan ini tentunya menambah daya dorong bagi perputaran perekonomian, baik di tingkat nasional maupun daerah.
"Kehadiran bank negara (Himbara) yang terdiri dari Bank Mandiri, BRI, BNI, BSI dan Bank BTN serta konsorsium asuransi akan meramaikan dan melengkapi gelaran Forkopnas III Tahun 2023 di Jakarta," kata Erwin.
"Institusi keuangan itu nantinya melengkapi proses rantai suplai dalam membangun dan memperkuat kapasitas nasional di hulu migas," urai Erwin.
Menurut laporan Penelitian Dampak Kegiatan Usaha Hulu Migas SKK Migas tahun 2023, industri hulu migas terus menunjukkan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.
Hingga akhir Agustus 2023, sektor ini telah berkontribusi sebesar 7 persen terhadap APBN, dan proyeksinya menunjukkan peningkatan yang lebih tinggi hingga akhir tahun 2023.
Data menunjukkan bahwa dalam tiga tahun terakhir kontribusi industri hulu migas terhadap APBN menunjukkan tren positif. Pada 2020, kontribusinya mencapai 6,38 persen, meningkat menjadi 7,43 persen pada 2021, dan mencapai 9 persen pada 2022.
Mengutip hasil penelitian tersebut, Erwin menjelaskan, rata-rata pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan dari industri hulu migas dari 2020 hingga 2022 mencapai 0,82 persen secara tahunan (yoy). Sebagai gambaran, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi nasional pada 2022 sebesar 5, 31 persen.
Menurut Erwin, dampak langsung kehadiran industri hulu migas mencakup peningkatan nilai produksi barang dan jasa.
"Setiap investasi migas sebesar 1 juta dolar Amerika (USD) menambah nilai produksi barang dan jasa sebesar 1,5 juta USD.
"Investasi migas sepanjang 2020 hingga Maret 2023 meningkatkan nilai produksi barang dan jasa sebesar Rp376,93 triliun," paparnya.
Penelitian itu juga menujukkan bahwa investasi migas memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Setiap investasi 1 juta USD di industri migas menambah PDB sebesar US$1,4 juta.
Dampak tidak langsung industri ini terlihat dalam peningkatan bisnis penyedia barang dan jasa lokal, dengan tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 64,7 persen pada 2022.
Capaian ini melampaui target pemerintah yang sebesar 57 persen. Dampak berganda juga tercermin dalam penyerapan tenaga lokal yang meningkat hingga 35 persen.
Secara keseluruhan, dampak positif industri hulu migas meningkatkan perekonomian masyarakat dan daerah sebesar 60,5 persen.
Dengan memberikan efek limpahan ke daerah-daerah terpencil, industri ini tidak hanya menjadi sumber pertumbuhan, tetapi juga berkontribusi pada pemerataan ekonomi antarwilayah di Indonesia.
Pemberdayaan UMKM dan SDM Lokal
Sementara itu, Hery Lutfi, Supply Chains Management & Logistics Sr. Manager Harbour Energy sebagai salah satu Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) yang mendukung penyelenggaraan Forkopnas menjelaskan, dalam pelaksanaannya, Forkopnas tahun ketiga di 5 wilayah kerja SKK Migas banyak mendorong peningkatan UMKM dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal.
"Kami memperluas partisipasi masyarakat, termasuk mahasiswa dan pelajar SMK guna membangun pemahaman tentang peran penting kegiatan hulu migas dalam mendukung pertumbuhan di daerah," katanya.
Forum Kapasitas Nasional III 2023 di Jakarta ini mengusung tema 'Pengembangan Integrasi Kapabilitas Dalam Negeri dalam rangka Peningkatan Kapasitas Nasional'.
Rencananya forum ini akan diramaikan dengan keberadaan 28 booth KKKS, 30 booth UMKM, dan 100 booth perusahaan penyedia barang/jasa serta beberapa asosiasi industri dan usaha.
(ory)