Nilai tukar rupiah dibuka berada di posisi Rp15.474 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Selasa (28/11) pagi. Mata uang Garuda menguat 20 poin atau 0,13 persen dari posisi sebelumnya.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia pun terpantau bergerak di zona hijau. Tercatat, won Korea Selatan menguat 0,83 persen, baht Thailand menguat 0,33 persen, dan ringgit Malaysia menguat 0,26 persen.
Kemudian, yen Jepang menguat 0,30 persen dan dolar Singapura menguat 0,08 persen. Di sisi lain, peso Filipina melemah 0,04 persen dan dolar Hong Kong minus 0,01 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada, mayoritas mata uang negara maju pun kompak bergerak di zona hijau. Tercatat, poundsterling Inggris menguat 0,05 persen, dolar Australia menguat 0,17 persen dan euro Eropa menguat 0,02 persen.
Lihat Juga : |
Kemudian dolar Kanada menguat 0,06 persen dan franc Swiss menguat 0,02 persen.
Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra melihat rupiah masih berpotensi menguat terhadap dolar AS hari ini karena ekspektasi suku bunga acuan AS tidak akan dinaikkan kembali.
Ariston mengatakan penurunan data penjualan rumah baru AS pada Oktober memperkuat ekspektasi pasar soal suku bunga the Fed tersebut. Ia pun melihat indeks dolar AS semakin menurun yang bergerak di kisaran 103,15.
"Di sisi lain, perekonomian Indonesia yang stabil membantu memberikan sentimen positif ke rupiah," kata dia kepada CNNIndonesia.com.
Berdasarkan sentimen di atas, ia pun memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp15.430 sampai Rp15.520 per dolar AS pada hari ini.