Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tak menjamin Program Kartu Prakerja akan terus berlanjut selepas 2024 meski sudah dinikmati belasan juta warga.
Ketua Umum Partai Golkar itu memastikan Kartu Prakerja masih diteruskan hingga 2024. Namun, keberlanjutan program tersebut akan ditentukan oleh Pemenang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Tunggu pemilu dulu. Kalau tahun 2024 kan dia berlanjut," katanya usai menghadiri Temu Alumni Kartu Prakerja bersama Kemenko Perekonomian di Solo, Selasa (5/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kartu Prakerja resmi diluncurkan Pemerintah awal 2020 lalu. Airlangga memastikan Pemerintah saat ini terus berkomitmen untuk melanjutkan program tersebut. Salah satunya dengan menyiapkan pembiayaan melalui APBN 2024.
"Untuk 2024 sudah dianggarkan. Jadi tentunya nanti kita akan lihat kelanjutan dari kartu ini kan sebagian besar dibiayai oleh pemerintah," katanya.
Hingga saat ini, kata Airlangga, sudah ada 17 juta orang yang menjadi pemegang Kartu Prakerja. Program tersebut baru-baru ini diperluas dengan pendaftaran secara offline.
"Itu lebih dari 1 juta," katanya.
Ia menyebut saat ini kualitas lulusan pendidikan formal di tanah air belum bisa memenuhi kebutuhan industri.
Kartu Prakerja merupakan upaya Pemerintah untuk menjembatani kesenjangan tersebut dengan memberi pelatihan dan keterampilan tambahan bagi lulusan pendidikan formal.
Menurutnya, program tersebut perlu dilanjutkan untuk menghadapi era digital. Diperkirakan akan terjadi banyak disrupsi akibat cepatnya perkembangan teknologi.
"Pelatihan sebagai jembatan untuk mengurangi kesenjangan antara pendidikan formal dengan sektor lapangan pekerjaan, maka jembatan melalui pra kerja ini sangat penting," katanya.