Allianz Gelar Diskusi Ekonomi Bahas Peluang Industri Asuransi di 2024

Allianz Indonesia | CNN Indonesia
Jumat, 15 Des 2023 11:04 WIB
Allianz Indonesia menggelar diskusi media "Economy and Investment Outlook 2024: Insurance & Media Industry in Political Year".
Ni Made Daryanti, Chief Investment Officer, Allianz Life Indonesia (atas), Poltak Hotradero, Business Development Advisor, Bursa Efek Indonesia (kiri bawah), dan Titis Nurdiana, Wakil Pimpinan Redaksi Kontan (kanan bawah) menjadi pembicara dalam webinar "Economy and Investment Outlook 2024: Insurance & Media Industry in Political Year", yang memberikan pemaparan mengenai tantangan maupun peluang di tahun 2024, serta strategi untuk mengantisipasi dan menindaklanjutinya. (Foto: Arsip Allianz Indonesia).
Jakarta, CNN Indonesia --

Allianz Indonesia menggelar diskusi media bertemakan "Economy and Investment Outlook 2024: Insurance & Media Industry in Political Year". Diskusi ini membahas berbagai upaya persiapan atas kondisi-kondisi akibat ketidakpastian dunia menjelang akhir 2023 ini.

Dalam kesempatan tersebut, Allianz mengajak pengamat ekonomi dan perwakilan media untuk memberikan wawasan dan informasi mengenai potensi risiko maupun peluang di tahun 2024 serta strategi untuk mengantisipasi dan menindaklanjutinya. Hadir dalam diskusi ini pengamat ekonomi dan perwakilan media untuk berdiksusi mengenai potensi risiko maupun peluang di tahun 2024, serta strategi mengantisipasi dan menindaklanjutinya.

Business Development Advisor, Bursa Efek Indonesia Poltak Hotradero menyoroti faktor geopolitik yang kemungkinan besar memicu volatilitas pasar. Merujuk berbagai studi badan internasional, ekonomi global diperkirakan akan melambat pada 2024 terutama imbas perlambatan ekonomi China yang diwarnai melemahnya sisi konsumsi, investasi dan perdagangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, AS dan China memiliki pengaruh besar terhadap perekonomian global. Diperkirakan ekonomi AS hanya akan tumbuh sekitar 1,5 persen, sementara China di bawah 5 persen pada 2024.

"Kombinasi keduanya akan memangkas pertumbuhan ekonomi global 2024 lebih rendah daripada tahun ini," jelas Poltak.

Poltak menambahkan, di Indonesia sendiri, pemerintah telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen pada 2024. Meskipun di tengah ketidakpastian, perekonomian Indonesia tetap menunjukkan stabilitas yang cukup signifikan.

"Indonesia perlu mempertahankan optimismenya dalam menyambut 2024. Meskipun ada beberapa risiko dari sisi domestik maupun eksternal yang mungkin terjadi dari pelaksanaan Pemilu, namun dari tren beberapa kali pelaksanaan, Pemilu tetap dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia," terang Poltak.

Adapun secara umum pasar asuransi Indonesia memiliki ruang tumbuh yang sangat tinggi didorong pertumbuhan ekonomi dan sektor keuangan. Merujuk ASEAN Insurance Surveillance Report 2022, penetrasi asuransi Indonesia saat ini berada di sekitar 1,4 persen PDB, lebih rendah dari Vietnam dan Filipina yang berada di atas 2 persen, ataupun Malaysia dan Thailand yang berada pada 3,8 persen dan 4,6 persen.

Tantangan dan Peluang Asuransi di 2024

Allianz IndonesiaTitis Nurdiana, Wakil Pimpinan Redaksi Kontan (kiri atas), Wahyuni Murtiani, Head of Corporate Communications Allianz Indonesia (kanan atas), Poltak Hotradero, Business Development Advisor, Bursa Efek Indonesia (kiri bawah), dan Prasetyo Utomo, Kepala Redaksi Foto ANTARA selaku dewan juri berfoto bersama pada acara pengumuman pemenang Allianz Journalist Writing Competition 2023 (14/12). (Foto: Arsip Allianz Indonesia).

Sementara itu, Chief Investment Officer, Allianz Life Indonesia, Ni Made Daryanti mengatakan, meskipun industri asuransi berpotensi terkena dampak dari kemungkinan perubahan situasi kondisi ekonomi global dan tahun politik, meski imbasnya tidak secara signifikan. Hal ini karena kebutuhan masyarakat akan solusi perlindungan asuransi akan tetap ada.

Berdasarkan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Perasuransian Indonesia 2023-2027 OJK, tingkat penetrasi asuransi di Indonesia pada 2022 berada pada level 2,27 persen, masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan beberapa peer countries di ASEAN.

Sedangkan tingkat literasi pada sektor perasuransian berada pada level 31,7 persen, namun tingkat inklusinya pada level 16,6 persen. Sehingga masih ada gap antara tingkat literasi asuransi dengan inklusi asuransi.

Ni Made mengatakan, Allianz sendiri berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi finansial dan penetrasi asuransi melalui berbagai inisiatif. Hingga November 2023, Allianz telah menggelar 613 acara literasi keuangan dan menjangkau lebih dari 635 ribu penerima manfaat.

"Kami juga terus menyediakan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan proteksi asuransi yang sesuai kebutuhan. Hal ini sesuai dengan komitmen Allianz untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan literasi dan penetrasi asuransi," kata Ni Made.

Selain itu, Allianz Group juga memiliki perhatian khusus terhadap isu keberlanjutan (sustainability) dengan menerapkan prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Hal ini karena bisnis asuransi bersifat jangka panjang dan fokus pada masa depan.

Menurut Ni Made, dalam menjalankan proses bisnisnya, Allianz Indonesia mengedepankan upaya penyelarasan aspek ESG yang mengarah pada cakupan keseimbangan kinerja 3P (People, Planet, dan Profit).

"Pendekatan ini tidak sekadar menitikberatkan pada aspek profit semata, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan," ujar Ni Made.

Dari sisi lingkungan, Allianz telah melakukan berbagai inisiatif kepedulian terhadap lingkungan dan menjaga masa depan. Mulai dari penanaman mangrove, pengumpulan dan pemilihan sampah, pembuatan eco-enzyme, penghematan energi dan penggunaan energi terbarukan, sampai meningkatkan layanan berbasis digital untuk mengurangi pemakaian kertas.

Kemudian dari sisi dampak sosial, Allianz melakukan berbagai inisiatif untuk meningkatkan literasi dan pemahaman masyarakat tentang keuangan dan asuransi. Allianz juga telah melakukan beberapa program pemberdayaan untuk para pelaku UMKM, dan pelaku UMKM penyandang disabilitas agar dapat lebih mengembangkan usahanya.

Dalam menjalankan operasional bisnis, Allianz mengimplementasikan good corporate governance, untuk memastikan proses yang berlangsung di Allianz Indonesia telah sesuai peraturan dan menjadi budaya dalam kegiatan sehari-hari karyawan. Contohnya, penetapan kebijakan dan protokol anti-fraud, komunikasi internal, serta pelatihan karyawan yang komprehensif.

Pada 2024, volatilitas ekonomi global masih akan berlanjut, namun ada optimisme pada kondisi ekonomi Indonesia yang masih cukup kuat dalam menghadapi berbagai tantangan. Masyarakat pun semakin cermat dalam memilih produk asuransi yang sesuai kebutuhan masing-masing.

Di sisi lain jumlah generasi muda yang kian bertumbuh menjadi peluang bagi industri asuransi. Kalangan muda memiliki karakteristik yang lebih dinamis dan piawai dengan penggunaan digital.

Karena itu, pelaku asuransi perlu menyediakan solusi dan layanan yang inklusif serta memberikan kemudahan ke depannya.

"Kemudian perkembangan ekonomi syariah dan halal lifestyle juga menjadi latar belakang terciptanya permintaan pasar terhadap asuransi syariah, yang menawarkan nilai-nilai universal dan saling berbagi kebaikan antar sesama," tutur Ni Made.

Lebih lanjut Ni Made menjelaskan, untuk lebih mengoptimalkan peluang ini, Allianz Indonesia terus berupaya meningkatkan literasi dan inklusi asuransi di Indonesia dengan kembali menggelar 'Allianz Journalist Writing Competition 2023'.

Ribuan pemberitaan seputar asuransi pun telah dipublikasikan antara Januari hingga November 2023, yang dinilai oleh para dewan juri. Adapun dewan juri terdiri dari Business Development Advisor Bursa Efek Indonesia Poltak Hotradero, Wakil Pimpinan Redaksi Kontan Titis Nurdiana, Kepala Redaksi Foto ANTARA Prasetyo Utomo, dan Head of Corporate Communications Allianz Indonesia Wahyuni Murtiani.

Titis Nurdiana mengatakan, di tengah tahun politik, penting bagi media untuk menjalankan empat fungsi utamanya, yaitu menyebarkan informasi, menjalankan pengawasan, melakukan persuasi serta memberikan hiburan dengan tetap mengedepankan akuntabilitas, menjaga integritas kode etik jurnalistik dan netralitas.

"Tidak hanya terkait informasi Pemilu, media juga harus tetap bisa memberikan ruang bagi informasi lain yang bermanfaat bagi masyarakat," tambah Titis.

Menutup sesi diskusi media tersebut, Ni Made menyampaikan, sesuai tujuan Allianz untuk melindungi masa depan lebih banyak masyarakat Indonesia, Allianz telah melakukan pemisahan unit usaha syariah menjadi sebuah entitas yang berdiri sendiri, sehingga dapat menjangkau segmen yang lebih luas sekaligus berbagi kebaikan yang menguatkan.

(ory)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER