Presiden Joko Widodo (Jokowi) merestui penyertaan modal negara (PMN) Rp28,88 triliun kepada PT Hutama Karya untuk mempercepat proyek Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS).
Kucuran duit negara itu diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 55 Tahun 2023, yang diteken Jokowi pada 12 Desember 2023 lalu.
"Nilai penambahan penyertaan modal negara sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 sebesar Rp28.884.000.000.000 (Rp28,88 triliun)," tulis Pasal 2 ayat (1) beleid tersebut, dikutip Jumat (15/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PP itu juga memuat pertimbangan mengapa Jokowi menyuntik uang negara ke BUMN karya tersebut.
"Bahwa untuk memperbaiki struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas usaha PT Hutama Karya (persero) dalam rangka melanjutkan pelaksanaan penugasan percepatan pembangunan jalan tol di Sumatera, perlu melakukan penambahan penyertaan modal negara ke dalam modal saham perusahaan yang bersumber dari APBN 2023," tulis poin pertimbangan dalam beleid tersebut.
Di lain sisi, Tol Trans Sumaetra baru-baru ini mendapat kritik dari calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan. Ia terang-terangan menyindir JTTS saat berkampanye di Lampung.
Menurutnya, lebih baik menghadirkan fasilitas transportasi umum kereta double track ketimbang jalan tol.
Anies menganalogikan kereta api sebagai kendaraan untuk semua lapisan masyarakat. Selain hemat biaya, kereta api juga dapat membuat para penggunanya saling berbagi ruang.
"Naik kereta api, kita bisa belajar berbagi ruang. Di dalam kereta api, yang kaya dan miskin duduk setara bersama," kata Anies saat dialog kebangsaan di Universitas Malahayati di Kota Bandar Lampung, Kamis (7/12).
"Tanpa disadari, pembangunan jalan tol membuat terseleksi pemakainya. Kalau kereta api itu, adalah kendaraan rakyat yang mempersatukan sehingga siapa saja bisa menggunakan kereta api," sambungnya.
(skt/pta)