Debat cawapres presiden bakal digelar pada Jumat (22/12) mendatang. Salah satu tema yang dibahas dalam debat cawapres pertama itu termasuk ekonomi digital.
Tim pemenangan nasional ketiga pasangan calon (paslon) sebelumnya sudah pernah memaparkan strategi dan gagasan dalam mengembangkan ekonomi digital Indonesia untuk periode 2024-2029.
Berikut rangkumannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim Visi-Misi pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Wijayanto Samirin memaparkan kandidatnya memiliki lima agenda strategis untuk mendorong pengembangan ekonomi digital di dalam negeri, mulai dari kepastian hukum hingga memperkuat pola pikir birokrasi terkait digitalisasi.
Agenda strategis pertama, menghadirkan kepastian regulasi yang memfasilitasi inovasi digital.
Ada pula kepastian hukum untuk memberantas sektor yang merugikan masyarakat, namun tetap memberikan kepastian dan ruang tumbuh seluas-luasnya bagi sektor yang bisa mendorong perekonomian masyarakat.
"Pinjol (pinjaman online) yang ilegal ditindak, sanksi tegas, agar tidak bisa tumbuh. Tapi, pada saat yang sama, regulasi memberikan koridor yang luas bagi para pelaku dan inovator ekonomi digital untuk bermanuver," kata dia dalam acara Indonesia Digital Summit 2023 di Jakarta, Selasa (28/11).
Agar manuver dan inovasi ekonomi digital tak terhambat, ia pun memaparkan agenda strategis kedua, yakni memperbaiki ketersediaan talenta digital dengan cara memperbaiki infrastruktur pendidikan serta menyelaraskan kurikulum dengan kebutuhan pasar.
"Regulasi dan supply digital talent yang baik akan sia-sia jika tidak ada pemerataan akses dan kualitas layanan digital di Indonesia. Untuk itu, agenda ketiga kami juga akan memperluas pemerataan akses jaringan internet di wilayah Indonesia," kata Wijayanto.
Agenda strategis keempat adalah mendorong ekspansi korporasi ataupun usaha mikro dan kecil Indonesia dalam pemanfaatan infrastruktur digital untuk memperluas basis pasar. Hal ini agar digitalisasi bisa berdampak signifikan terhadap perekonomian domestik.
Agenda strategis kelima, mendongkrak pola pikir digital dalam menjalankan pemerintahan baik di pusat maupun daerah. Menurut Wijayanto, Anies dan Cak Imin memiliki keprihatinan terhadap pola pikir digital di kalangan pemangku kebijakan yang masih rendah.
"Pemerintah sendiri sebagai regulator harus memiliki mindset digital sebelum bicara tentang digitalisasi dan ekonomi digital Indonesia," ujar Wijayanto.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Juru Debat Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Budiman Sudjatmiko menyampaikan bahwa kandidatnya mengusung jalannya ekonomi berbasis pengetahuan.
Hal ini membuat peran digital menjadi sangat krusial. Maka itu, penguasaan teknologi dan pengetahuan harus didorong agar merata.
Budiman kemudian memaparkan lima sasaran pengembangan ekosistem digital yang akan dicapai Prabowo-Gibran, yakni nilai tambah ekonomi, keamanan data, keadilan akses, peningkatan kecerdasan kolektif, dan tingkat penguasaan teknologi.
Di sisi produksi, paslon nomor urut 2 akan melakukan intervensi digital pada rantai produksi guna meningkatkan otomasi kerja, juga efisiensi biaya, waktu dan kelancaran distribusi logistik.
Selain itu, dalam mendorong pengembangan ekonomi digital, pendekatan inovasi yang digerakkan oleh komunitas juga akan menjadi prioritas.
Sementara kesiapan dari sisi teknologi dan pasar akan didorong kolaborasi antara para pemangku kepentingan dan pemangku kebijakan. Budiman menambahkan penciptaan 2,85 juta lapangan kerja juga akan didorong pada tahun pertama Prabowo-Gibran memimpin untuk mendukung pelaksanaan program-program digital nasional.
"Jadi, apa yang hendak pasangan Prabowo-Gibran bangun adalah ekosistem, bukan sekadar ekonomi," ujar Budiman.
Sementara yang mewakili Tim Pemenangan Nasional (TPN) pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Andreas Renard Widarto menyampaikan sejumlah gagasan terkait ekonomi digital kandidatnya.
Gagasan pertama, pengembangan sumber daya manusia (SDM), terutama terkait peningkatan literasi dan kualitas pendidikan di masyarakat.
"Itu yang kemudian negara harus hadir dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diterjemahkan Mas Ganjar dan Pak Mahfud dengan program gratis pendidikan anak usia dini (PAUD) sampai sekolah menengah atas (SMA), dengan program satu keluarga miskin satu sarjana," ujar Andres dalam kesempatan yang sama.
Kemudian, anak-anak di Indonesia juga akan didorong agar lebih banyak yang menguasai ilmu di bidang digital dan informasi teknologi. Oleh karena itu, Renard menyebut anggaran riset harus ditingkatkan menjadi 1 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Lebih lanjut, Renard mengatakan infrastruktur digital juga akan dipacu, harus mudah diakses, berbiaya murah, dan berkoneksi cepat. Pasangan Ganjar-Mahfud mengusung peningkatan infrastruktur pusat data. Pasalnya, kapasitas pusat data yang dimiliki Indonesia saat ini baru sepertiga dari kebutuhan pada 2029.
"Industrialisasi digital akan dipacu karena ekonomi digital harus bisa menciptakan kekuatan ekonomi baru. Bahwa anak bangsa kita tidak hanya menjadi konsumen, tapi harus terlibat dalam setiap pertambahan nilai yang terjadi di sepanjang rantai ekonomi digital itu sendiri," ujarnya.