Pasangan capres dan cawapres nomor 3 Ganjar-Mahfud memasukan isu energi ke dalam misi nomor 6 mereka yang berbunyi: "Mempercepat perwujudan lingkungan hidup yang berkelanjutan melalui ekonomi hijau dan biru".
Dalam buku visi misi Ganjar-Mahfud yang berjudul 'Menuju Indonesia Unggul, Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestari', pasangan ini secara spesifik memasukan isu energi dalam misi ekonomi hijau.
Dalam misi tersebut, Ganjar-Mahfud membaginya menjadi empat program kerja. Pertama, transisi energi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ganjar-Mahfud ingin pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai generator pembaharuan yang potensinya sekitar 3.700 GW secara bertahap untuk kebutuhan energi dalam negeri, sehingga porsi EBT di dalam bauran energi menjadi 25 persen sampai 30 persen hingga 2029.
Kedua, desa mandiri energi. Dalam program ini Ganjar-Mahfud ingin desa mampu mendayagunakan sumber energi lokal berbasis energi baru terbarukan untuk memasok kebutuhan energinya, sehingga menjadi bagian dari gugus penghijauan ekonomi Indonesia.
Ketiga, limbah jadi berkah. Ganjar-Mahfud berjanji pengelolaan sampah dan limbah yang terintegrasi dan ramah lingkungan agar berkah ekologi dapat terwujud. Mengubah sampah menjadi peluang tambahan penghasilan alternatif bagi rakyat alias berkah ekonomi (waste to cash).
Keempat, ekonomi sirkuler. Meminimalkan kerusakan sosial dan lingkungan dengan ganyang plastik dan gebrak polusi melalui pendekatan reduce, reuse, recycle, repair and refabricate (5Rs)