Telin, Operator India dan Telecom Egypt Sepakati Proyek SKKL ICE IV

Telkom | CNN Indonesia
Kamis, 15 Feb 2024 19:22 WIB
Telin selaku anak usaha Telkom membentuk konsorsium bersama operator India, e& dan Telecom Egypt untuk mengembangkan Proyek Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) ICE IV. (Foto: Telkom)
Jakarta, CNN Indonesia --

Telin selaku anak usaha Telkom membentuk konsorsium bersama operator India, e& dan Telecom Egypt untuk mengembangkan Proyek Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) ICE IV.

Nantinya, sistem Data Center (DC) ke DC ini menjadi rute unik yang menghubungkan wilayah Intra Asia ke India dan Timur Tengah. Kesepakatan tersebut ditandatangani dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan oleh Nabil Baccouche dari Group Chief Carrier Wholesale Officer e&, Seif Mounib selaku Vice President International and Wholesale Telecom Egypt dan Budi Satria Dharma Purba selaku Chief Executive Officer (CEO) Telin, di Dubai, Uni Emirat Arab, Rabu.

CEO Telin, Budi Satria Dharma menjelaskan, sistem baru yang membentang sepanjang 11 ribu kilometer itu akan menggunakan teknologi kabel terbuka terbaru dan subsea ROADMs yang menghubungkan Indonesia dan Singapura ke India, Oman, Mesir, dan Uni Emirat Arab.

Menurutnya, lonjakan permintaan bersamaan dengan kelangkaan inventaris belakangan ini membuat pasar bandwidth global berkembang, menjadi pendorong utama pembangunan SKKL baru.

"Pelanggan saat ini menuntut pengalaman terbaik yang mendorong provider untuk berinovasi dan membangun jaringan dengan latensi yang rendah pada rute yang beragam dan unik. Hal tersebut mendorong Telin menjadikan Indonesia sebagai hub masa depan di kawasan Indo Pasifik," kata Budi.

Budi optimis, Indonesia dapat menciptakan peluang baru untuk semua sistem kabel ICE melalui integrasi dengan negara-negara dan sistem yang relevan. Di sini, Indonesian Cable Express mengambil peran sebagai jembatan.

"Inisiatif Telin dalam proyek ICE memastikan struktur biaya yang efisien dan implementasi yang lebih cepat. Proyek ICE melibatkan tujuh sistem kabel terpisah yang menghubungkan Indonesia ke semua pasar potensial," lanjutnya.

Selama lima tahun ke depan, pembangunan dimulai dengan mengusung empat prinsip dasar, yakni akses DC ke DC, Latensi Ultra Rendah, landings yang berbeda, dan rute unik.

Ditegaskan, proyek ICE IV akan mengadopsi rute yang benar-benar baru melalui Selat Sunda, dan menjadi kabel internasional pertama dalam beberapa dekade yang mendarat di Kochi, India dalam beberapa dekade; dengan menawarkan rute alternatif yang resilient dan gerbang internasional baru.

Adapun ekstensi darat yang sedang dipertimbangkan mencakup koneksi antara Timur Tengah dan Mesir, serta antara Kochi dan Chennai. Budi menilai, hal itu membuat Proyek ICE IV yang ditargetkan siap beroperasi pada kuartal IV tahun 2027 jadi unik.

Dirinya menambahkan, desain PoP ke PoP kini memiliki standar baru seiring perkembangan konektivitas SKKL, membuat layanan terhadap penyedia konten dan konsumen data besar jadi lebih baik.

"Proyek ICE IV akan mengadopsi prinsip-prinsip ini untuk menyediakan konektivitas yang mulus, bandwidth yang besar, dan keberagaman keamanan jaringan," katanya.

e& Group Chief Carrier and Wholesale Officer, Nabil Baccouche, mengatakan bahwa Proyek ICE IV memberi kesempatan untuk mendefinisikan ulang peta konektivitas, mendekatkan antar benua lebih dari sebelumnya, dan membuka akses bandwidth untuk miliaran orang.

Nabil optimis, melalui komitmen untuk menjadikan SmartHub sebagai lokasi pilihan neutral carrier hub terbesar, Proyek ICE IV akan mempercepat konektivitas.

"Sistem DC ke DC yang baru akan memungkinkan kami meningkatkan kemampuan dan kapasitas global lebih lanjut untuk memenuhi kebutuhan yang terus berkembang dari pelanggan di seluruh Eropa, Timur Tengah, Afrika, Asia, dan Amerika," ujar Nabil.

Managing Director dan CEO di Telecom Egypt, Mohamed Nasr menyampaikan bahwa Telecom Egypt telah menjadi pendukung pembangunan proyek SKKL sejak lebih dari 30 tahun lalu, khususnya yang menghubungkan Asia Tenggara ke Eropa.

Saat ini, rute khusus itu dinilai sebagai infrastruktur inti yang menghubungkan benua terbesar, dan salah satu rute SKKL utama yang terus berkembang. Nasr meyakini, Proyek ICE IV dapat memperluas jangkauan dan diversifikasi lebih lanjut bagi portofolio infrastruktur SKKL bagi Telecom Egypt untuk mengatasi permintaan konektivitas global secara cepat.

Untuk itu, Telecom Egypt menyediakan akses terbuka untuk lebih dari 20 kabel SKKL yang mendarat di Mesir dengan infrastruktur transit internasional yang unik dan berstandar tinggi sebagai bagian dari desain.

"Telecom Egypt bangga dapat berkolaborasi dengan mitra ICE dalam pembangunan proyek luar biasa ini. Menjadi anggota pendiri "ICE IV" adalah bukti dari keyakinan kami akan pentingnya infrastruktur vital ini," papar Nasr.

(rea/rir)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK