AgenBRILink, Ujung Tombak BRI Tingkatkan Literasi Keuangan Masyarakat

BRI | CNN Indonesia
Minggu, 18 Feb 2024 17:26 WIB
BRI berkomitmen untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat melalui AgenBRILink sebagai penyalur kredit UMi dan membantu transaksi.
BRI berkomitmen untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat melalui AgenBRILink. (Foto: Arsip BRI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia. Tak hanya berperan sebagai penopang ekonomi rakyat, UMKM juga menjadi salah satu pilar sosial masyarakat.

Dalam mendukung UMKM, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus menunjukkan komitmennya melalui AgenBRILink, yang tak hanya membantu transaksi keuangan, tetapi juga meningkatkan literasi keuangan masyarakat melayani Program Mitra Ultra Mikro (UMi).

Salah satu AgenBRILink BRI, Nila, bercerita bahwa sebelum menjadi AgenBRILink ia lebih dulu menjadi nasabah BRI sejak tahun 2000-an. Setelah melahirkan anak pertamanya di tahun 1995, dia memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya sebagai karyawan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan modal Rp6 juta dari tabungan, saya pun membuka usaha kelontong. Lalu saya mendapat informasi seputar KUR dan ditawarkan untuk menjadi AgenBRILink," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (18/2).

Sambil menjalankan usaha warung kelontongnya dan menjadi AgenBRILink, ia bukan hanya membantu mendapatkan penghasilan dari sharing fee, melainkan juga ikut membantu masyarakat di sekitarnya dalam melakukan transaksi.

Menjadi AgenBRILink, kata Nila, banyak berdampak baik terhadap usaha dan omsetnya. Ia pun menceritakan, nasabah AgenBRILink berganti-ganti karena kebutuhannya juga berbeda-beda.

"Semakin banyak transaksi di AgenBRILink, tentunya sharing fee yang didapatkan juga meningkat," katanya.

Dengan memakai nama Toko Angga, usaha yang dijalankan di Kelurahan Cikoko, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan itu saat ini bukan hanya toko kelontong saja. Dia juga membuka jasa laundry dan pemesanan snack box, hingga penyalur pinjaman ultra mikro.

Adapun untuk mencari nasabah UMi, ia lebih mengutamakan menyasar konsumen atau pelanggan di Toko Angga dan orang-orang di sekitarnya.

Produk kredit yang ditawarkannya adalah Kredit Cepat (Kece). Ia menjelaskan bahwa untuk produk ini, dia yang mencari nasabah, menyetujui pinjaman, dan memotret mereka dengan usahanya.

"Jadi BRI menyerahkan kepercayaannya tersebut kepada saya sebagai Agen BRILink yang membantu menyalurkan UMi kece. Untuk pinjamannya sekitar Rp2 sampai dengan Rp5 juta dengan angsuran per minggu selama tiga bulan," kata Nila.

Untuk calon peminjam atau debitur, Nila menjelaskan harus melengkapi berbagai persyaratan, seperti NPWP, KTP, KK, Surat Nikah, surat usaha dari RT dan RW. Semua penyerahan dokumen itu dapat langsung diproses melalui aplikasi.

Ia juga berharap, dengan adanya AgenBRILink dan program kredit UMi dari BRI, benar-benar dapat dimanfaatkan bagi para pelaku usaha mikro atau kecil.

"Semoga juga semakin lancar usaha setiap orang, karena pinjamannya sangat ringan dari segi cicilan dan bunganya. Jadi menurut saya, sangat terjangkau dengan masyarakat yang membutuhkan untuk memajukan usahanya," katanya.

Inklusi Keuangan

Pada kesempatan berbeda, Direktur Utama BRI, Sunarso, mengatakan bahwa AgenBRILink terbukti membantu masyarakat dengan kemudahan bertransaksi melalui tanpa harus pergi ke kantor cabang atau ATM. Hal ini menciptakan nilai ekonomi dan nilai sosial secara bersamaan.

"AgenBRILink mengadopsi hybrid banking, yakni proses internal layanan perbankan telah didigitalisasi, sementara proses interaksi dengan nasabahnya masih human touching melalui agen," ujarnya.

AgenBRILink menjadi upaya perseroan dalam meningkatkan kapabilitas pemberdayaan. Hal ini tak terlepas dari salah satu aspirasi besar yang ingin dicapai perseroan pada 2025 yaitu menjadi Champion of Financial Inclusion.

Inklusi keuangan perlu berkualitas karena terkait kemakmuran. Seperti diketahui, Pemerintah mencanangkan target inklusi keuangan mencapai 90 persen pada 2024.

Agen laku pandai milik BRI atau AgenBRILink mampu menjawab karakteristik nasabah di tataran ekonomi akar rumput. Saat ini, masih banyak nasabah yang lebih senang bertransaksi perbankan lewat agen.

Sebagai informasi, hingga Desember 2023, BRI mencatat jumlah AgenBRILink telah mencapai sebanyak lebih dari 740 ribu yang tersebar di 61.067 Desa di seluruh Indonesia. Sementara volume transaksi tercatat sebesar Rp1.427 triliun.

(rir/rir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER