Prabowo-Gibran bukan satu-satunya yang punya program makan siang gratis. Mayoritas negara di Eropa juga memberikan makan siang gratis kepada anak sekolah.
Pasangan calon nomor urut 2 itu berjanji memberikan makan siang dan susu gratis jika menang di Pilpres 2024. Sasarannya 82,9 juta anak Indonesia dengan anggaran sekitar Rp400 triliun per tahun.
Di Eropa, setidaknya 25 dari 27 negara anggota Uni Eropa (UE) mempunyai program makan siang gratis untuk anak-anak. Senior Researcher Luxembourg Institute of Socio-Economic Research (LISER) Anne-Catherine Guio pernah meneliti fenomena makan siang gratis ini. Risetnya terbitkan pada 2023 lalu dengan judul "Children & Society, Volume 37, Issue 5".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penelitiannya didanai oleh Direktorat Jenderal Ketenagakerjaan, Sosial, dan Inklusi Komisi Eropa. Akan tetapi, Anne menegaskan tidak ada konflik kepentingan dalam penelitian tersebut.
Makan siang bagi anak-anak sekolah merupakan bagian dari sejarah panjang dunia, meski tujuannya bermacam-macam. Anne mencatat pemberian makan siang gratis di sekolah pertama kali ada di Finlandia pada 1948.
Pada 2021, Komisi Eropa (European Commission) menggagas European Child Guarantee yang bisa diterapkan oleh negara anggotanya. Ini ditujukan untuk memberi jaminan berupa akses pendidikan gratis, kesehatan gratis, perawatan anak usia dini gratis, nutrisi sehat, dan tempat tinggal yang memadai.
Sasaran utamanya adalah anak-anak yang membutuhkan, terutama mereka yang miskin dan berpotensi mengalami pengucilan sosial. Istilah yang umum digunakan untuk kelompok ini adalah at risk of poverty or social exclusion (AROPE) atau at risk of poverty (AROP).
"Beberapa negara anggota (anggota Uni Eropa) memprioritaskan ketentuan tersebut (makan siang gratis) untuk semua atau sebagian besar anak. Negara-negara anggota lainnya memilih menargetkan penyediaan makanan sekolah gratis pada beberapa anak dalam situasi rentan atau beberapa sekolah," tulis Anne dalam laporan tersebut, dikutip Selasa (20/2).
Meski begitu, tidak semua negara anggota UE menerapkan makan siang gratis. Denmark dan Belanda tidak ikut serta melakukan program ini.
Berikut skema makan siang gratis di 25 negara Eropa:
1. Finlandia
Gratis untuk semua siswa pra-sekolah, sekolah dasar (SD), serta siswa sekolah menengah atas (SMA).
2. Swedia
Gratis untuk semua siswa sekolah dasar dan menengah.
3. Estonia
Gratis untuk semua anak sekolah dari SD hingga SMA serta sekolah kejuruan.
4. Latvia
Gratis untuk siswa kelas 1-4 SD, meski di beberapa kota juga memberikan untuk siswa yang lebih tua.
5. Lithuania
Gratis untuk siswa pra-sekolah dasar dan kelas 1 SD.
Lihat Juga : |
1. Siprus
Gratis di SD sepanjang hari pembelajaran untuk anak dari rumah tangga berpenghasilan rendah, pencari suaka, anak migran tanpa pendamping, berada di bawah perwalian negara, anak dengan anggota keluarga disabilitas berat, dan mempunyai masalah kesehatan.
2. Republik Ceko
Gratis untuk anak-anak usia 3 tahun-15 tahun dari keluarga berpenghasilan rendah.
3. Jerman
Tersedia gratis setiap hari pembelajaran di sekolah, di mana sebagian besarnya berupa subsidi. Mereka yang berhak adalah anak dari orang tua yang terdaftar sebagai penerima bantuan sosial hingga tunjangan pencari kerja.
4. Hungaria
Gratis di sekolah dasar, tetapi kuotanya dipangkas 50 persen untuk tingkat SMA. Anak-anak penerima program ini adalah mereka dengan manfaat perlindungan anak reguler atau tinggal di panti asuhan.
5. Luksemburg
Dibagikan kepada anak-anak yang berasal dari rumah tangga berpenghasilan rendah, berdasarkan identifikasi Kementerian Sosial.
6. Malta
Gratis hanya di sekolah negeri. Makan siang ini diberikan kepada anak-anak dari keluarga berpendapatan rendah; merupakan siswa atau memiliki orang tua/saudara kandung menderita penyakit mental; anak terlantar karena masalah dalam keluarga; dan pengungsi atau pencari suaka.
7. Portugal
Gratis untuk anak yang orang tuanya berpenghasilan rendah atau penyandang disabilitas.
8. Slowakia
Gratis untuk anak-anak SD dari rumah tangga berpendapatan rendah. Juga berlaku untuk semua anak pada tahun terakhir pendidikan pra-sekolah.
9. Slovenia
Diberikan bagi anak-anak dari keluarga miskin.
10. Spanyol
Target pemberian berbeda-beda tergantung komunitas otonom. Ada yang gratis untuk anak-anak miskin, anak di panti asuhan, siswa berasal dari rumah tangga yang menderita kekerasan berbasis gender, korban terorisme, anak di bawah umur tanpa pendamping, hingga penyandang disabilitas.
Lanjut ke halaman berikutnya...