EDUKASI KEUANGAN

Ragam Pilihan Kelola Dana Pendidikan Anak Agar Tak Terjerat Pinjol

MOCHAMMAD RYAN HIDAYATULLAH | CNN Indonesia
Sabtu, 02 Mar 2024 09:10 WIB
Banyak pilihan instrumen untuk mengelola dana pendidikan anak agar tak terjerat pinjol. Pilih sesuai jangka waktu kapan dana itu dibutuhkan.
Banyak pilihan instrumen untuk mengelola dana pendidikan anak agar tak terjerat pinjol. Pilih sesuai jangka waktu kapan dana itu dibutuhkan. (Foto: Istockphoto/ Monkeybusinessimages)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dana pendidikan kerap menjadi hal yang krusial bagi keluarga. Oleh karena itu pengeluaran yang satu ini harus disiapkan secara matang.

Maklum, pendidikan anak adalah investasi dan bekal bagi kualitas kehidupan di masa depan. Tak dipungkiri, kualitas pendidikan juga dapat berimbas pada kemampuan yang baik juga akhirnya untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik pula.

Jika dana pendidikan ini tak diperhatikan, salah-salah, pihak keluarga atau pun si anak yang menjalani pendidikan malah terjerat utang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masih lekat di ingatan, belakangan praktik pinjaman online (pinjol) marak di kalangan mahasiswa. Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) M. Fanshurullah Asa mencatat uang pinjaman online (pinjol) senilai Rp450 miliar sudah disalurkan kepada mahasiswa.

Uang pinjaman tersebut disalurkan oleh empat perusahaan pinjol, yakni PT Dana Bagus Indonesia (DanaBagus), PT Cicil Solusi Mitra Teknologi (Cicil), PT Fintech Bina Bangsa (Edufund), dan PT Inclusive Finance Group (Danacita).

Porsi pinjaman paling banyak disalurkan Danacita yang mencapai 83,6 persen. KPPU akan memanggil keempat perusahaan tersebut lantaran diduga melanggar UU Pendidikan Tinggi.

KPPU menegaskan bahwa produk pinjaman yang mengenakan bunga tidak sejalan dengan UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Ia mengutip Pasal 76 UU Pendidikan Tinggi yang melarang pemberian pinjaman berbunga.

Berkaca dari kasus tersebut, orang tua atau pihak keluarga mempersiapkan dana pendidikan agar selalu tersedia pada saat dibutuhkan kelak. Apalagi, kenaikan biaya pendidikan yang secara konsisten naik paling tidak dua kali lipat nilai inflasi.

Lihat Juga :

Dalam mempersiapkan dana pendidikan itu, terdapat berbagi instrumen tabungan atau investasi yang bisa menjadi pilihan. Berikut di antaranya:

1. Tabungan rencana pendidikan

Perencana Keuangan OneShildt Financial Planning Budi Rahardjo mengatakan tabungan rencana pendidikan ini mewajibkan orang tua untuk menyisihkan secara reguler setiap bulan sebagian dari penghasilannya untuk beberapa waktu.

"Dengan demikian maka orang tua dipaksa untuk disiplin menyisihkan setiap bulan ke rekening ini. Biasanya produk ini ditawarkan oleh bank," tutur Budi kepada CNNIndonesia.com, Jumat (1/3).

Budi mengatakan produk ini juga biasanya memiliki fleksibilitas soal berapa dana yang mau disisihkan setiap bulannya. Di akhir periode, dana akumulasi hasil dari tabungan berikut imbal hasilnya akan dicairkan sehingga dapat digunakan untuk biayai sekolah anak.

Menurut Budi, produk in cocok untuk persiapan dana pendidikan jangka pendek hingga menengah. Namun, karena imbal hasilnya kecil, bisa jadi tidak tidak dapat mengimbangi kenaikan biaya pendidikan.

2. Asuransi pendidikan

Budi menilai produk asuransi ini membantu orangtua menyediakan dana pendidikan sekaligus memproteksi uangnya. Jadi, jika orang tua meninggal di masa menabung, dana pendidikan akan tetap tersedia karena telah dilindungi oleh asuransi.

Terdapat berbagai pilihan jenis produk asuransi pendidikan beserta cara pengembangan dananya, mulai dari yang hasil pengembangannya dijamin hingga produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (unit link).

"Kelemahan dari produk ini adalah adanya biaya asuransi membebani pengembangan nilai investasi dari dana yang sudah diakumulasikan," ucap Budi.

Sama seperti asuransi umum, kata Budi, peserta asuransi pendidikan harus menyetor secara rutin, dan apabila tidak menyetor maka asuransi dapat lapse (tidak aktif) dan dana yang terbentuk dapat hangus.

"Dan yang paling penting dari itu semua, sebaiknya orangtua sudah mempersiapkan dana pendidikan jauh-jauh hari sejak anak lahir untuk menghindari kekurangan dana," imbuh Budi.

Lanjut ke halaman berikut...

Reksadana hingga Properti Bisa Jadi Opsi Untuk Target Jangka Panjang

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER