Bos Ritel Yakin Barang Impor AS Tak Ganggu UMKM Meski Tarif 0 Persen

CNN Indonesia
Kamis, 24 Jul 2025 14:55 WIB
Hippindo menilai kehadiran lebih banyak barang impor dari AS akibat tarif 0 persen tidak akan mengganggu produk UMKM.
Hippindo menilai kehadiran lebih banyak barang impor dari AS akibat tarif 0 persen tidak akan mengganggu produk UMKM. (CNN Indonesia/ Aria Ananda).
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah meyakini barang impor dari Amerika Serikat (AS) tidak akan mengganggu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) meski tarif diturunkan menjadi 0 persen.

Budihardjo berpendapat produk AS berbeda segmen pasar dengan produk UMKM. Menurutnya, produk impor dari AS menyasar pasar kelas atas di Indonesia.

"Impor Amerika masuk ke sini enggak mengganggu UMKM," ujar Budihardjo saat ditemui di sela-sela acara konferensi pers Hari Retail Modern Indonesia (Harmoni) di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Rabu (23/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Direktur Marco Group itu mencontohkan produk pakaian dari AS. Produk-produk pakaian dari UMKM diyakini tidak akan mati dengan kehadiran baju dari AS.

Peritel justru berharap impor produk dari AS, seperti pakaian jadi, dipermudah. Kehadiran barang-barang itu bisa menarik kelas atas yang selama ini belanja di luar negeri.

Ia mengatakan yang seharusnya dikhawatirkan adalah produk impor dari China. Produk-produk itu hadir dengan harga sangat murah menyaingi UMKM.

"Yang dikhawatirkan produk China. Kalau (tarif) 0 persen (untuk) China, waduh jangan, 0 persen (untuk) Amerika enggak apa-apa menurut saya," ucapnya.

Pemerintah Indonesia menghapus tarif masuk bagi barang-barang asal AS. Kebijakan itu menjadi bagian negosiasi tarif perdagangan dengan Presiden AS Donald Trump.

Pernyataan resmi Gedung Putih menyebut tarif 0 persen berlaku untuk 99 persen produk AS yang masuk ke Indonesia. Produk-produk itu meliputi suku cadang pesawat, gandum, kedelai, jagung, susu, keju, dan mesin industri.

Pernyataan itu sejalan dengan komitmen Pemerintah Indonesia menambah impor dari AS. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sempat menyebut tambahan impor dari AS mencapai US$34 miliar atau Rp551 triliun.

"Trade defisit Amerika terhadap Indonesia US$19 miliar, tetapi yang kita offer pembelian kepada mereka itu jumlahnya melebihi, yaitu US$34 miliar," kata Airlangga pada jumpa pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis (3/7).

Berkat tarif 0 persen dan beberapa tawaran lainnya, AS memangkas tarif untuk Indonesia. Barang-barang Indonesia yang masuk Negeri Paman Sam dipatok tarif 19 persen dari semula 32 persen.

[Gambas:Video CNN]

(fby/dhf)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER