RI Masih Upayakan Negosiasi Tarif Beberapa Produk dengan AS, Apa Saja?
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan tarif 19 persen bagi barang Indonesia yang masuk ke Amerika Serikat (AS) resmi berlaku hari ini, Kamis (7/8).
Namun menurutnya, sejumlah barang masih dinegosiasikan agar tarifnya turun jadi 0 persen.
"Sekarang (tarif) resiprokal diberlakukan tanggal 7 (Agustus) sambil kita berunding lagi. Karena memang dikasih kesempatan untuk berunding," katanya ditemui di kantor Kementerian Perdagangan, Kamis (7/8).
Budi mengatakan beberapa barang yang masih diusahakan tarifnya turun adalah barang yang tidak diproduksi oleh AS. Kendati demikian, ia tak menjawab pasti apakah tembaga termasuk komoditas yang tarifnya masih dinegosiasikan.
Ia hanya mengatakan negosiasi ditargetkan selesai sebelum 1 September mendatang.
"Masih ada berunding yang lain lagi yang kita usahakan dapat (tarif) 0 persen. Itu sampai 1 September rencananya. Ya pokoknya yang enggak diproduksi (AS)," katanya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan pernyataan Gedung Putih soal kesepakatan tarif 19 persen masih akan ditindaklanjuti dalam pembahasan teknis.
Airlangga menekankan Indonesia dijanjikan berhak atas tarif impor 0 persen untuk beberapa komoditas sumber daya alam. Alasannya, produk tersebut tidak bisa diproduksi oleh AS.
Beberapa komoditas yang akan dinegosiasikan tarifnya, antara lain crude palm oil (CPO), kopi, kakao, dan beberapa produk pertanian. Airlangga optimistis tarifnya bisa ditekan sampai di bawah 19 persen, bahkan mencapai 0 persen.
"Juga produk mineral lainnya, termasuk juga komponen pesawat terbang, dan komponen daripada produk industri di kawasan industri tertentu seperti di free trade zone. Jadi, itu sekarang dalam pembahasan dan itu dimungkinkan lebih rendah dari 19 persen, mendekati 0 persen," tegasnya.
(fby/pta)