Amran Sebut Harga Beras Turun Berkat Operasi Pasar Pemerintah
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut program operasi pasar yang dijalankan pemerintah telah memberi dampak terhadap penurunan harga beras di tingkat konsumen.
Amran mengatakan beras berkualitas baik dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET). Program ini bagian dari langkah pemerintah menstabilkan pasokan dan harga pangan nasional hingga akhir tahun.
"Oh ya, pasti, dampak pasti karena harganya hanya Rp12.500 dan kualitasnya bagus. Beras baru itu beras bagus," kata Amran di Kementan, Jakarta Selatan, Kamis (7/8).
Harga beras operasi pasar lebih murah dibandingkan rata-rata harga beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) nasional hari ini.
Panel Harga Pangan Badan Pangan nasional (Bapanas) menyebut rata-rata harga beras nasional Rp12.616 per kg. Adapun rata-rata harga beras medium nasional di tingkat konsumen Rp14.474 per kilogram.
Menurut Amran, operasi pasar terus dilakukan selama harga masih berada di atas HET. Pemerintah menyediakan 1,5 juta ton beras untuk stabilisasi pasokan dan harga hingga Desember 2025.
Amran mengatakan volume stok beras yang disiapkan tahun ini lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya.
"Dulu mana pernah ada operasi pasar 1,5 juta ton? Enggak ada kan? Ini 1,3 juta ton (khusus operasi pasar), kenapa stok kita banyak? Jadi operasi pasar jalan terus," kata Amran.
Amran juga menyoroti kualitas beras yang dijual melalui program SPHP. Salah satunya dari kadar broken alias persentase patahan butir beras yang rendah.
"Tahu enggak broken-nya cuma 5 persen, ada yang 10 persen, tapi harganya Rp12.500. Nah yang kemarin premium broken-nya berapa? Tiga puluh persen, 40 persen, tapi harganya Rp18 ribu, pasti masyarakat lebih senang," ucapnya.
Pemerintah sebelumnya juga menjalankan operasi pasar pangan murah di berbagai wilayah. Salah satu komoditas yang dijual adalah daging kerbau seharga Rp75 ribu per kg, lebih rendah dari harga sebelumnya yang berkisar Rp80 ribu hingga Rp90 ribu per kg.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan operasi pasar dilakukan di 215 titik PT Pos Indonesia serta di seluruh kabupaten/kota di 38 provinsi. Menurutnya, pelaksanaan kegiatan ini menyasar lokasi yang jauh dari pasar tradisional agar distribusi pangan lebih merata.
"Pagi ini kita meluncurkan gerakan pangan murah di seluruh Indonesia, ditambah beberapa lokasi operasi pasar. Secara serentak, dinas-dinas yang menangani pangan, pertanian, dan perdagangan juga melakukan hal yang sama dengan tujuan agar harga pangan tetap stabil," ujar Arief beberapa waktu silam.
Ia menambahkan harga pangan murah tersebut ditujukan untuk masyarakat luas, bukan untuk pedagang atau spekulan.
(del/dhf)